TANJUNG REDEB – Penantian 10 tahun eks Karyawan PT Kertas Nusantara (KN) akhirnya menemui titik terang. Manajemen perusahaan janji akan bayar pesangon kala menghadiri mediasi di Kantor Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans), Jumat (28/2/2025).

Plt Direktur Utama PT. KN, Ikhwan Amirudin mengatakan, pihaknya tidak akan lari dari tanggungjawab. Bahkan, cukup intens melakukan komunikasi dengan karyawan yang sudah pensiun.

Dia mengakui, dengan kondisi 12 tahun tidak beroperasi, menjadi kendala pihaknya dalam mengakomodir permintaan pesangon seluruh mantan karyawannya.

“Secara umum, manajemen tetap memperhatikan dan mencatat. Setiap perusahaan yang pegawainya pensiun kita input, kita data semua. Meski sekarang kondisinya berbeda, tapi kami tetap memperhatikan karyawan,” bebernya.

Ikhwan menegaskan, karyawan yang pensiun tersebut tetap akan diberikan pesangon sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Lebih lanjut, tahun ini perusahaannya beroperasi secara bertahap. Adapun tahapan awal, PT KN akan melakukan tahapan perbaikan mesin-mesin produksi.

“Kami fokus ke sana dulu, nanti barangkali ada keputusan lain dari pimpinan, kita akan menyelesaikan masalah pesangon secepat mungkin,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Disnakertrans Berau, Zulkifli Azhari mengatakan, mediasi antara eks karyawan dan manajemen PT KN sempat berjalan alot. Meskipun pada akhirnya, hak pesangon eks karyawan akan direalisasikan secepatnya.

Dirinya juga mengapresiasi Manajemen dari PT KN sudah datang. Kehadiran pihak perusahaan diharapkannya dapat menjadi jawaban atas keluhan eks karyawan Kiani Nusantara.

“Mudah-mudahan, permasalahan pembayaran pesangon ini dapat segera selesai,” katanya.

Menurut Zulkifli, saat ini PT KN seolah baru bangun dari tidur panjangnya. Membutuhkan dukungan semua pihak untuk bisa kembali eksis. Apalagi, pemilik perusahaan tersebut adalah Presiden RI Prabowo Subianto yang memiliki tekad mensejahterakan rakyatnya.

“Mereka (eks karyawan dan manajemen PT KN) sudah bertemu, dan keduanya sudah saling paham. Jadi tinggal bagaimana memahami kondisi masing-masing,” pungkasnya. (/)