TANJUNG REDEB – Menelan anggaran 1 miliar rupiah, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau, telah rampung membangun jalur tracking menuju objek wisata Danau Nyadeng, di Kampung Merabu, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau, beberapa waktu lalu.

Jalur yang menggunakan bahan kayu ulin sepanjang 900 meter tersebut diresmikan Bupati Berau, Sri Juniarsih.

Diketahui, Pembangunan itu menggunakan Dana Bagi Hasil dan Dana Reboisasi (DBH-DR) senilai Rp1 miliar.

Selain tracking, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau juga telah memberikan pemenuhan kebutuhan standar objek wisata, seperti 2 unit perahu, 10 pelampung, 6 tali pengaman dan gempling 4 unit, khusus untuk objek wisata Danau Nyadeng.

Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir, kepada berauterkini.co.id mengatakan, saat ini tugas masyarakat kampung untuk terus berinovasi dalam menjaga kelestarian ekowisata yang tersedia di Merabu.

“Apa yang telah diberikan dari pemerintah, kami harap agar dijaga dan digunakan untuk kepentingan pariwisata di Merabu,” kata Ilyas.

Ilyas menyampaikan, saat libur panjang Idul Fitri pada Mei 2024 lalu, tingkat kunjungan wisata di Kampung Merabu mencapai 1.100-an pengunjung. Itu menandakan Merabu semakin dilirik wisatawan.

Karenanya, saat ini pemerintah pun tidak menutup mata dalam melakukan pembangunan di kawasan kampung, meski akses cukup jauh dari pusat perkotaan.

“Seribu lebih yang datang ke Merabu. Ini tanda baik untuk ekonomi masyarakat,” ucapnya.

Belum lagi ditetapkannya Merabu menjadi kawasan wisata yang masuk dalam 100 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.

Hal itu memberikan keyakinan kepada pemerintah untuk terus konsisten membangun Merabu.

“Kita genjot terus, biar tahun depan masuk 50 besar,” ujarnya.

Program pembangunan di Merabu tidak hanya sampai disitu. Menurutnya, ke depan akan dijalin kerja sama dengan perusahaan untuk melakukan pembangunan tracking, untuk menuju puncak Gunung Ketepu. Yang mana pintu masuknya juga berasal dari Kampung Merabu.

Selain itu, pihaknya juga akan menggencarkan aktivitas promosi wisata di level nasional dan internasional, agar dapat mengenalkan wisata unggulan di Berau secara lebih luas lagi.

“SDM kita sudah mumpuni. Warga kampung mahir berbahasa asing. Artinya, tinggal dari sektor infrastruktur yang masih akan terus dibangun,” katanya. (*/ADV)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h