TANJUNG REDEB – Surplus 6 Megawatt (MW), Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Pelayanan (UP) 3 Kabupaten Berau memastikan sudah tidak ada lagi pemadaman di wilayah “Bumi Batiwakkal.

PLN UP 3 Berau mengklaim, selama Ramadan 1445 Hijriah/2024 lalu sudah tidak ada lagi pemadaman bergilir.

Kondisi ini pun dinilai lebih baik dibanding tahun 2023 lalu, yang mana warga perkotaan masih dikeluhkan dengan byarpet.

Manager PLN UP3 Berau, Rizki Rhamdan Yusup, mengatakan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, memang terdapat defisit daya sebesar 5 Megawatt yang membuat adanya pemadaman.

“Sekarang kita sudah surplus. Makanya, Ramadan kemarin ‘kan sudah tidak ada. Kami pastikan, tahun ini sudah aman,” kata Rhamdan, kepada berauterkini.co.id.

Dijelaskan, saat ini beban daya yang dimiliki PLN UP3 Berau sebesar 36 MW. Adapun daya yang dimiliki sebesar 41 MW dengan sisa daya sebesar 6 MW.

Namun, meski memiliki daya surplus, pihaknya juga melakukan berbagai antisipasi dari gangguan lain, seperti adanya pemadaman akibat pohon tumbang, cuaca buruk, hingga satwa liar.

Mencegah itu, PLN UP3 Berau juga telah mempersiapkan personil yang bertugas di lapangan sebanyak 77 orang yang dilengkapi 17 kendaraan roda empat dan 8 kendaraan roda 2.

“Kami juga siapkan personil di lapangan, untuk bisa melayani masyarakat apabila terjadi masalah kelistrikan di rumah mereka. Jadi, mereka tersebar di seluruh wilayah kerja kami,” bebernya.

Pekan lalu juga, telah dilakukan pemeliharaan jaringan dengan cara pemangkasan pohon di berbagai jalur jaringan listrik.

“Biasanya kalau terhalang pohon kena hujan sedikit saja sudah mati. Kita mencegah hal itu terjadi dengan melakukan pemeliharaan,” jelasnya.

Disampaikan, kelistrikan di “Bumi Batiwakkal” berasal dari 4 sumber, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang ada di Kecamatan Teluk Bayur dan Kecamatan Sambaliung, kemudian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lati dan Teluk Bayur. (*)

Reporter : Dini Diva Aprilia

Editor : s4h