TANJUNG REDEB – Sukses mengimplementasikan Kurikulum Merdeka (KM) dan program Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Teluk Bayur, Kabupaten Berau berhasil menjadi sekolah penggerak.

Gegara keberhasilannya itu, SMP Negeri 3 Teluk Bayur selalu menjadi jujukan studi tiru sekolah dan beberapa instansi di Kabupaten Berau.

Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Teluk Bayur, Hikmah, menjelaskan untuk menjadi sekolah penggerak bukanlah suatu hal yang mudah.

Pasalnya, sumber daya manusia (SDM) yang unggul, baik guru maupun kepala sekolah itu sangat diperlukan.

Selain itu, pihak sekolah harus mewujudkan Profil Pelajar Pancasila (PPP) yang mencakup kompetensi kognitif (literasi dan numerasi) serta nonkognitif (karakter).

“Alhamdulillah, dalam merealisasikan kita tidak terlalu kesulitan. Karena sebelumnya kita sudah menerapkan program GSM yang dalam pelaksanaannya sudah melibatkan guru, siswa hingga wali murid,” jelas Hikmah, kepada berauterkini.co.id di kantornya, Rabu (22/5/2024).

Menurutnya, program GSM dan Kurikulum Merdeka ini sangat erat kaitannya, sehingga bisa menciptakan pembelajaran kolaboratif, inklusif dan menarik guna mendorong kemampuan diri siswa.

“GSM mampu mendorong siswa untuk mewujudkan ekosistem sekolah yang aman, nyaman, dan ramah. Kita sendiri sudah menerapkan sejak tahun 2019,” ujarnya mengungkapkan.

Menurutnya, tahun 2023 lalu pihaknya juga telah mendapatkan penghargaan adiwiyata. Program Adiwiyata sendiri, katanya, merupakan program pendidikan lingkungan hidup yang dicanangkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Dalam program ini, sekolah diajak untuk menjaga keasrian dan kebersihan lingkungan, mengurangi penggunaan energi dan air serta mengoptimalkan daur ulang sampah.

“Tentu ini juga karena kerja sama antara perusahaan, pemerintah dan warga SMP Negeri 3 Teluk Bayur,” tuturnya. (*)

Reporter : Dini Diva Aprilia

Editor : s4h