Foto: Wakil Bupati Berau Gamalis
TANJUNG REDEB – Adanya stasiun pengisian LPG yang berada di Kampung Maluang, Gunung Tabur, menjadi salah satu keuntungan untuk Kabupaten Berau. Dimana, adanya pengisian tersebut bisa menekan Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG di Bumi Batiwakkal.
Adanya hal itu dibenarkan Wakil Bupati Berau, Gamalis. Menurutnya, stasiun pengisian LPG membuat HET bisa terjangkau, karena jika pengisian ada di Berau maka ongkos kirin akan lebih murah.
“Benar adanya pengisian LPG ini sangat menguntungkan untuk kita dideaerah, karena tidak perlu lagi untuk mengambil LPG dari luar daerah, dan ongkos juga akan lebih murah lagi pastinya,” ujarnya, Minggu (2/10/2022).
Dalam menekan HET LPG, menurutnya ia tidak bisa mengambil keputusan secara sepihak. Sehingga ia akan melakukan koordinasi dengan Bidang Ekonomi serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk membahas hal itu.
“Tentunya saya tidak bisa mengambil keputusan sendiri, dan dalam waktu dekat ini akan kita agendakan rapat untuk membahas terkait HET LPG ini,” jelasnya.
Karena menurut Gamalis sangat disayangkan jika Berau, sudah memiliki pengisian LPG namun harganya tidak bisa diturunkan.
“Nanti kita rapatkan regulasinya seperti apa, dan semoga saja kita bisa menekan harga semurah mungkin,” tegasnya.
Terkait penurunan Surat Keputusan (SK), Gamalis mengaku akan melakukan pertemuan terlebih dahulu untuk membahas penurunan HET LPG tersebut.
“Nanti kita rapat dan mencari solusi yang baik. bahkan bila memang diharuskan maka kita akan keluarga SK untuk penurunan harga itu,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Berau Madri Pani, minta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) agar gerak cepat menerbitkan Surat Keputusan (SK), untuk menindaklanjuti SK Gubernur Kaltim yang diterbitkan sepekan lalu terkait Harga Eceran Baru (HET) baru LPG.
Karena sebagaimana diketahui sebutnya, dengan diresmikannya stasiun pengisian LPG di Kampung Maluang, Kecamatan Gunung Tabur, beberapa waktu lalu dapat memengaruhi harga jualnya, di mana akan lebih murah, sebab ongkos angkut yang berkurang dari sebelumnya.
“Dengan adanya pengisian LPG itu sangat menguntungkan kita di daerah, dan seharunya segera ada kebijakan juga untuk menurunkan HET-nya. Harus ada evaluasi juga, beberapa waktu lalu harga LPG tinggi akibat ongkos pengiriman yang lumayan jauh, dan saat ini kita sudah ada pengisian dan jaraknya tidak jauh, seharunya bisa mendapatkan harga yang lebih murah,” jelasnya.
Dengan begitu dirinya berharap jangan sampai keberadaan pengisian LPG tersebut tidak mempengaruhi HET.
“Karena sangat sayang kita sudah ada pengisian, tetapi harga tidak turun,” tegasnya.
Maka dari itu, dirinya meminta Pemkab Berau harus segera mengadakan rapat, baik itu melibatkan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) atau Oraganisasi Perangkat Daerah (OPD) yang sesuai tupoksinya agar bisa membuat perubahan revisi HET tersebut.
“Sehingga jika HET LPG bisa turun maka itu bisa membantu masyarakat kita juga,” tandasnya. (*)