TANJUNG REDEB – Wacana penerapan program koperasi merah putih, digaungkan anak buah Presiden RI Prabowo Subianto, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi.

Program itu pun, mendapatkan sambutan baik dari Bupati Berau Sri Juniarsih. Menurutnya program itu akan mendorong kemajuan ekonomi kampung yang juga menjadi konsentrasi pemerintah saat ini.

Diketahui, dari 100 kampung dan 10 kelurahan di Berau, sudah tak ada lagi kawasan yang masuk dalam kategori tertinggal. Mayoritas kampung telah masuk dalam kategori berkembang dan desa maju.

“Itu akan sangat baik untuk masyarakat di kampung,” sebut Sri pada Senin (10/3/2025).

Memajukan desa melalui skema koperasi, disebut akan meningkatkan angka harapan hidup masyarakat di kampung.

Sebab, menjadi alternatif pinjaman dana bagi masyarakat dengan bunga ringan. Agar tak terlilit utang yang dapat menyusahkan saat jatuh tempo.

“Tentu akan sangat mendukung,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Diskoperindag Berau, Eva Yunita, menyebut pihaknya telah mendengar kabar tersebut. Hanya saja, saat ini belum ada acuan teknis untuk merealisasikan program tersebut.

“Sudah mendengar, tapi belum ada petunjuk teknisnya,” sebutnya.

Di Berau sendiri, menurutnya terdapat banyak kampung yang memiliki potensi dan keunikan dalam prospek ekonomi.

Menurutnya, dorongan ekonomi masyarakat dari koperasi tentu akan memberikan pertumbuhan yang baik.

Hanya saja, sejauh ini pihaknya masih akan melakukan pemetaan terhadap potensi pengembangan usaha di setiap kampung yang cocok untuk dikelola oleh koperasi.

“Tentu kami lakukan pemetaan dulu, dari sektor pertanian dan kelautan, Berau menjanjikan,” beber Eva.

Menukil berita tayang antara, Koperasi Merah Putih akan diluncurkan oleh Prabowo saat hari Koperasi Indonesia yang jatuh pada 12 Juli 2025 mendatang.

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyatakan, rencana untuk membentuk 70 ribu koperasi pada tahun ini akan dilaksanakan dengan tiga pendekatan. Yaitu membangun koperasi baru, meremajakan koperasi yang sudah ada, dan mengembangkan koperasi yang sudah ada. Pendekatan ini akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing desa.

Mengenai modal awal koperasi, Budi Arie menjelaskan bahwa pembiayaan akan dilakukan melalui berbagai alternatif, seperti dana desa, APBN, APBD, dan pinjaman dari bank-bank Himbara.

Pemerintah gencar dalam membentuk Koperasi Desa Merah Putih sebagai upaya untuk memperkuat perekonomian desa dan membantu pengentasan kemiskinan di pedesaan melalui penyerapan produk-produk pertanian, perikanan, dan hasil ternak yang ada di daerah.

Koperasi Desa Merah Putih juga diharapkan dapat membuka dan mengelola berbagai fasilitas seperti gerai sembako, gerai obat murah, apotek desa, kantor koperasi, gerai unit usaha simpan pinjam koperasi, klinik desa, fasilitas penyimpanan atau cold storage, serta distribusi logistik.

Selain itu, koperasi ini juga dibentuk untuk menjadi penyalur bahan baku dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). (*)