Foto: PT BUMA bersama SMK6 Berau terus berkolaborasi melakukan berbagai penilitian pupuk pertanian

GUNUNG TABUR,- Pupuk organik berbahan utama mikroba terus dikembangkan di Kabupaten Berau. Penelitian produk pertanian tersebut merupakan hasil kerja sama PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) dengan SMK 6 Berau. 

Sebagai upaya mendorong penelitian tersebut, BUMA mendatangkan dosen dari Universitas Brawijaya, Malang, Fery Abdul Choliq. Mulai Maret 2022 sampai beberapa bulan ke depan, Fery yang juga pakar di bidang mikroba membimbing pengembangan pupuk organik di SMK 6 Berau.

Tujuan pengembangan pupuk organik yaitu meningkatkan kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan tanaman, dan meminimalisasi dampak serangan hama. Penggunaan pupuk juga dapat membantu petani di sekitar Kampung Merancang Ulu dan beberapa kampung yang lain di lingkar tambang BUMA jobsite Lati.

Pupuk organik yang dikembangkan SMK 6 Berau mengandalkan mikroba bernama isolat. Mikroba ini diperoleh dari Kampung Merancang dan telah diteliti di Malang. Saat ini, mikroba sedang dikembangkan SMK 6 Berau sehingga bisa menjadi pupuk organik.

Lima merek pupuk organik dihasilkan dari pengembangan mikroba tersebut. Terdiri dari empat produk cair dan satu produk padat. Merek pertama adalah Accelerator  yang mempercepat siklus unsur hara sehingga mampu menyuburkan tanah.

Merek kedua yaitu Bio Best yang mengendalikan penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur. Merek ketiga adalah Bio 6rowth yang memacu pertumbuhan tanaman. Merek keempat adalah Bisa, kependekan dari bio-insektisida. Merek terakhir adalah Subur yang menyuburkan tanah dengan cepat.

“Penelitian mikroba di SMK 6 ini adalah yang pertama di Berau,” jelas Fery. 

Kepala SMK 6 Berau, Ambo Awe, menyatakan bahwa pengembangan pupuk organik ini dilatarbelakangi banyaknya tanaman petani yang sakit dan diserang hama. Contohnya tanaman pisang, lada, dan kelapa sawit.

“SMK 6 Berau didukung penuh BUMA menjalankan project ini. Sudah dua bulan berjalan dan menjadi program jangka panjang sekolah. Setiap proses pengembangan diawasi berkala oleh ahlinya,” terang Ambo. 

Business Support Manager BUMA, SG Rajagukguk, menerangkan alasan perusahaan mendukung pengembangan pupuk organik di SMK 6 Berau. BUMA memiliki misi menjadikan SMK tersebut sebagai sekolah kejuruan favorit di Berau. Program yang sesuai dengan kejuruan sekolah juga disesuaikan dengan kebutuhan petani di lingkar tambang BUMA. 

“Manajemen BUMA sangat bangga atas hasil yang sudah didapatkan sejauh ini,” tutupnya. (*)