TANJUNG REDEB – Sistem Informasi Destinasi Wisata (SIDEWI) besutan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau sedang menjalani proses penyempurnaan, sebelum diluncurkan pada April 2024 mendatang.

Diketahui, aplikasi tersebut bakal diperuntukkan bagi penyelenggara daerah hingga negara di level kementerian, untuk mendapatkan informasi rinci terkait potensi hingga kebutuhan pembangunan di titik destinasi wisata.

Tidak hanya destinasi wisata unggulan, aplikasi berbasis website tersebut bakal menunjukkan potensi pengembangan destinasi wisata yang mencantumkan kebutuhan hingga progres pembangunan di destinasi wisata.

“Semoga akhir April nanti kami launching, ya,” ujar Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata, Samsiah Nawir, kepada berauterkini.co.id, Minggu (31/3/2024).

Saat ini, jelasnya, bidang pengembangan masih terus melakukan pemutakhiran data perkembangan seluruh destinasi wisata di Berau.

Kebutuhan data pun disebut akan rinci. Mulai dari profil destinasi wisata, hingga sejarah dan karakteristik wilayah di lokasi destinasi tersebut.

“Sekarang garapan itu ada di bidang kami. Kurang lebih tiga orang yang terus melakukan penginputan data,” terangnya.

Aplikasi SIDEWI tersebut, harapannya dapat menjadi jawaban pemerintah pusat dan daerah dalam menentukan langkah strategis pengembangan destinasi wisata.

Kucuran anggaran pusat dan pos anggaran daerah, diharapkan akan merujuk pada aplikasi tersebut dalam merumuskan kebijakan penggunaan anggaran setiap tahunnya.

“Jadi, anggaran yang digunakan bisa tepat sasaran,” harapnya.

Selain peruntukan bagi pemerintah, SIDEWI akan dapat diakses secara publik dengan ketersediaan detil informasi destinasi wisata yang akan dikunjungi.

Inginnya, agar wisatawan lokal hingga mancanegara dapat menentukan dengan tepat destinasi wisata yang bakal sesuai dengan isi kantong saat hendak liburan.

“Tentu ini juga bisa diakses publik,” ujarnya.

Samsiah menyatakan, rencananya aplikasi SIDEWI nantinya akan diluncurkan langsung oleh kepala daerah.

Selain itu, akan diupayakan melibatkan stakeholder lainnya, termasuk dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.

“Kami akan susun dulu kebutuhannya dan perencanaan launching pasca lebaran ini,” tandasnya. (*/ADV)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h