NEW YORK, AS – Di tengah kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat yang pro Israel, nama politisi New York Zohran Mamdani menjadi pembeda.
Nama Zohran Mamdani mendadak terkenal dalam beberapa bulan belakangan. Dia adalah calon wali kota New York dari Partai Demokrat.
Dalam sebuah pemilihan pendahuluan, Zohran Mamdani unggul atas sejumlah kandidat Partai Demokrat lainnya, termasuk mantan Gubernur New York Andrew Cuomo.
Berkat kemenangan tersebut Zohran Mamdani berpeluang menjadi wali kota New York pertama yang beragama Islam. Untuk mencapai hal itu, Zohran Mamdani harus memenangkan pemilihan wali kota New York pada November mendatang.
Popularitas Zohran Mamdani tak hanya dari latar belakang agamanya, dirinya juga menunjukan sikap politik yang tegas dalam membela Palestina khususnya terhadap penindasan Israel atas Palestina dan perang di Gaza.
Lantas siapa sesungguhnya Zohran Mamdani? dilansir Beritasatu dari USA Today, Zohran Mamdani lahir di Kampala, Uganda, pada 18 Oktober 1991. Dia pindah ke New York bersama keluarganya saat masih berusia tujuh tahun.
Ayahnya, Mahmood Mamdani, adalah seorang profesor di Universitas Columbia, sementara ibunya, Mira Nair, merupakan sineas terkenal asal India.
Latar belakang keluarganya yang akademis dan artistik menjadi landasan kuat dalam membentuk cara pandangnya terhadap dunia.
Zohran Mamdani diketahui menyelesaikan pendidikan menengah di Bronx High School of Science dan kemudian melanjutkan ke Bowdoin College, di mana ia meraih gelar sarjana studi Afrika. Pada 2018, dia resmi menjadi warga negara Amerika Serikat.
Sebelum masuk ke ranah politik, Zohran Mamdani aktif dalam advokasi perumahan di New York. Ia bekerja sebagai konselor pencegahan penyitaan rumah, memperjuangkan hak-hak warga kelas pekerja yang terdampak krisis perumahan.
Kepeduliannya pada isu-isu sosial membawanya terpilih sebagai anggota Majelis Negara Bagian New York untuk Distrik 36 di Queens. Ia menjadi anggota Majelis keturunan Asia Selatan pertama sekaligus muslim ketiga yang menjabat di posisi tersebut.
Dukung Palestina dan Mau Tangkap Benjamin Netanyahu
Dilansir dari New York State Assembly, di tengah politik Amerika yang cenderung berpihak pada Israel, Zohran Mamdani tampil berbeda. Sejak masa kuliah, ia telah mendirikan cabang pertama students for justice in Palestine di kampusnya.
Dia juga secara terbuka mendukung gerakan boikot, divestasi, dan sanksi (BDS) terhadap institusi yang terlibat dalam pelanggaran HAM di Palestina.
Dalam wawancara bersama jurnalis Mehdi Hasan pada Desember 2024, Mamdani menyatakan secara eksplisit bahwa ia akan menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu jika berkunjung ke New York.
Zohran Mamdani memang dikenal lantang mengkritik agresi Israel terhadap Gaza. Dalam unggahan di media sosial X pada 31 Oktober 2024.
“Saya akan selalu jelas dalam bahasa saya dan berdasarkan fakta: Israel sedang melakukan genosida,” tulis Mamdani.
Pandangan ini tidak hanya memicu perdebatan luas, tetapi juga menjadi daya tarik tersendiri bagi kalangan muda progresif yang haus akan kejujuran dan keberanian dari para pemimpinnya.