TANJUNG REDEB – Peran perempuan dalam dunia politik, tak boleh berada posisi suara minor. 

Perempuan juga dapat hadir dalam merumuskan arah kebijakan pembangunan daerah. 

Bupati Berau Sri Juniarsih, menganggap kedudukan perempuan dalam dunia politik sejatinya berada setara. 

Sama-sama bernilai satu. Dengan prinsip negara demokrasi yang dianut sebagai ideologi bangsa saat ini. 

“Sejatinya perempuan dan laki-laki itu setara dalam urusan politik,” kata Bupati Sri. 

Ia menegaskan, dalam sisi politik dan garis rumah tangga, perempuan memiliki kedudukan yang berbeda. 

Dalam rumah tangga kedudukan perempuan sebagai ibu rumah tangga. Menjadi istri yang baik untuk suami. 

Terutama pula bagi anak. Memberikan pendidikan moral dan etika kepada anak, harus dilakukan untuk menjaga masa depan anak bangsa.

“Di dalam rumah tangga, tetap sesuai syariat agama,” ujarnya. 

Pada posisi itu, dirinya meminta kepada setiap perempuan di Bumi Batiwakkal untuk terus meningkatkan kemampuan diri. 

Sebab, di era modern seperti saat ini perempuan dapat membantu menaikkan tingkat kesejahteraan ekonomi dalam keluarga. 

“Perempuan bisa multitasking, semua urusan selesai. Apalagi urusan rumah tangga,” ujarnya. 

Sebagai bupati perempuan pertama di Berau, lalu menjabat sebagai Bunda Paud, dia berkomitmen untuk memihakkan kebijakan ke bidang kesehatan dan pendidikan anak. 

Menurutnya, perempuan dan anak menjadi kesatuan penting yang harus mendapatkan perhatian serius pemerintah. 

“Stunting jadi PR serius ke depan, kami akan benahi gizi anak di Berau,” janjinya. (*)