TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten Berau terus mencari jalan agar sentra tenun di Kampung Sukan Tengah tak hanya berdiri sebagai bangunan fisik, tapi benar-benar hidup sebagai pusat industri kerajinan. Sebab hingga kini, belum ada unit pelaksana teknis daerah (UPTD) yang resmi mengelola sentra tersebut. 

Karena itu, Diskoperindag Berau merancang sebuah aksi perubahan bertajuk Mantra Sutra—Manajemen Pengelolaan Sentra Tenun Sambaliung—sebagai alternatif pengelolaan mandiri.

Program ini merupakan respons atas pembangunan sentra tenun yang didanai pemerintah pusat melalui Kementerian Perindustrian RI selama dua tahun berturut-turut. 

Tanpa skema pengelolaan yang jelas, infrastruktur tersebut berisiko menjadi proyek yang tidak berdampak langsung pada pengrajin.

“Secara pengelolaan khusus atau UPTD itu belum ada. Dan saat ini untuk sementara masih dikelola secara mandiri,” tegas Kepala Bidang Perindustrian Diskoperindag Berau, Reta Noratni.

Melalui Mantra Sutra, pemerintah daerah membangun jejaring kemitraan dengan melibatkan pihak swasta, lembaga keuangan, dan organisasi masyarakat. 

Program ini tidak hanya menyasar pengembangan produksi, tetapi juga pemasaran dan pembiayaan usaha tenun. Salah satu contohnya adalah keterlibatan Bankaltimtara sebagai penyedia akses modal usaha bagi para pelaku industri kreatif.

“Bukan hanya pengembangan, tapi juga ada pemasaran. Jadi tergantung perusahaannya,” ujar Reta, merujuk pada peran fleksibel mitra dalam skema tersebut.

Sejumlah perusahaan seperti PT Berau Coal, PT BUMA, dan Indo Pusaka Berau telah diajak untuk menjalin kemitraan melalui nota kesepahaman. Diskoperindag juga menggandeng PLN, Dekranasda, YKAN, hingga organisasi perempuan seperti IWAPI, DWP, dan PKK, yang sebelumnya sudah terlibat dalam kegiatan pelatihan keterampilan. Kolaborasi ini diarahkan untuk menciptakan sistem pengelolaan yang berkelanjutan dan tidak bergantung penuh pada APBD.

“Mereka merupakan rekan kerja kami selama pelatihan. Jadi memang ada penandatanganan MoU dan komitmen bersama,” tutup Reta. (adv/aya)