TANJUNG REDEB – Baru sehari buka penjaringan, Kantor Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Berau sudah diserbu petahana.

Dibuka secara resmi pendaftaran dan penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati Berau, pada Pilkada 2024 ini, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Golkar Berau, langsung diserbu sejumlah tokoh politik di Bumi Batiwakkal, Kamis (2/5/2024).

Bahkan nama-nama beken politisi kawakan di Berau masuk dalam daftar pengambil formulir pada hari pertama. Diantaranya, Sri Juniarsih (petahana), Madri Pani, Atilagarnadi, Marhana, Taupan Madjid dan Rasatkan.

Namun, sederet nama itu, tidak semua mengambil formulir atas nama partai, meskipun merupakan kader partai. Seperti nama Atilagarnadi alias Gatot yang diwakilkan oleh tim pemenangannya, Kawal Atilagarnadi.

Sementara, Madri Pani langsung diambilkan oleh kader Dewan Pimpinan Cabang (DPC) NasDem Berau. Kemudian Sri Juniarsih, diwakilkan para pengurus inti DPD Partai Keadilan Sosial (PKS).

Ketua Tim Penjaringan DPD Golkar Berau, Elita Herlina, melalui Anggota Tim Penjaringan, Hermansyah, mengaku antusias para balon di luar dugaan para pengurus.

Sebab, target di hari pertama pembukaan sejak Rabu (1/5/2024) hanya satu sampai dua nama calon saja. Diketahui, penjaringan tersebut berjalan hingga 10 Mei 2024 mendatang.

“Antusiasnya memang besar untuk Golkar ini,” kata Herman.

Dijelaskan, bahwa penjaringan yang dibuka sehari dari jadwal yang telah ditentukan lantaran internal pengurus sedang dalam masa persiapan.

Penjaringan yang baru dilakukan pada Mei 2024 ini, disebabkan pendiskusian alot di internal Golkar Berau yang berujung pada keterlambatan penjaringan yang seharusnya telah berjalan sejak April 2024 lalu.

“Tidak ada masalah sebenarnya, cuma ada berkas yang kami konsultasikan lagi ke DPD Kalimantan Timur (Kaltim) dan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar,” terangnya.

Herman menyampaikan, bahwa dalam keputusan internal tim penjaringan, proses pengembalian formulir penjaringan belum ada jadwal yang pasti.

Sebab, pihaknya akan mengatur jadwal kembali dengan menyesuaikan seluruh formatur Golkar Berau, di tingkat ketua, sekretaris dan bendahara, hadir dalam masa pengembalian formulir tersebut.

“Demi menghormati para calon yang mengembalikan, kami harus atur jadwal para pimpinan kami,” jelasnya.

Soal syarat pembayaran uang pengganti administrasi, disampaikan, setiap calon diminta untuk membayar senilai Rp5 juta. Uang tersebut dapat dibayarkan saat mengambil maupun mengembalikan formulir penjaringan.

“Itu bukan mahar. Itu hanya uang pengganti administrasi,” terangnya.

Sementara itu, Juru Bicara Marhana, Lukman Latif, menyampaikan bahwa pihaknya sangat menanti jadwal penjaringan dari Golkar.

Sebab, pihaknya mesti memastikan Marhana, masuk dalam jalur yang sah sesuai dengan mekanisme partai.

“Yang penting formulir penjaringan ini, sah kami dapat dulu,” ujarnya.

Di lokasi yang sama, Sekretaris II DPD PKS Berau, Andi Zulkarnain, mengutarakan maaf kepada para pengurus DPD II Golkar Berau, lantaran calon yang diusung oleh PKS Berau, Sri Juniarsih, belum turut hadir dalam pengambilan formulir penjaringan tersebut.

Dipastikan, jajaran pengurus akan hadir dalam waktu pengembalian formulir bersama dengan calon yang diusung PKS.

“Nanti kami akan antar formulir penjaringan dengan formatur lengkap, termasuk anggota dewan,” tegasnya. (*/ADV)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h