TANJUNG REDEB – Dua hari jelang bulan puasa Ramadan 2025, Dinas Pangan Berau menjaga stabilitas harga dengan menggelar pangan murah, di lingkungan kantornya Jalan Murjani I.
Giat ini rutin diadakan, setidaknya selama tiga tahun terakhir. Kegiatan ini diprogramkan demi menekan angka inflasi daerah.
Mulai dari sembako, sayuran lokal hingga lapak UMKM meramaikan agenda tahunan ini. Melibatkan petani binaan Dinas Pangan dan para pelaku UMKM di bawah naungan pemerintah.
“Semua ini masih segar, diambil langsung dari ladang petani lokal,” kata Rakhmadi Pasarakan, Kamis (27/2/2025).
Ia menyebut, ‘Gerakan Pangan Murah’ tersebut bakal digelar selama dua hari ke depan. Mulai hari ini dan akan ditutup esok, Jumat (28/2/2025).
Namun, Rakhmadi meminta masyarakat agar tak khawatir. Sebab, pangan murah tersebut akan digelar selama ramadan.
Pihaknya menggelar di 13 kecamatan di Berau. Menggilir setiap kampung selama ramadan.
Khusus di kantor Dinas Pangan, pihaknya membuka kios murah. Kios yang menjual beras, minyak dan gula secara eceran bagi warga.
“Pembelian tentu dibatasi ya, tidak bisa beli dalam jumlah besar,” terangnya.
Berikut daftar harga sembako yang dijual oleh Dinas Pangan;
1. Beras Premium 10 Kg, Rp145 ribu
2. Bawang Merah Rp35 ribu per kilogram
3. Bawang Putih, Rp43 ribu per kilogram
4. Daging Sapi, Rp125 ribu per kilogram
5. Telur, Rp55 ribu per piring
6. Minyak Makan, Rp19 ribu per liter
7. Gula, Rp19 ribu per kilogram
8. Aneka sayuran segar
Harga tersebut diklaim lebih murah. Contoh saja beras premium. Di pasar tradisional dibanderol dengan harga Rp170 ribu per 10 kilogram.
Demikian pula dengan telur ayam yang didapatkan dari Perusda Bhakti Praja, dibanderol dengan harga miring. Di pasar tradisional warga harus membeli dengan harga Rp62 sampai 65 ribu.
“Jelas harganya harus lebih murah, meningkatkan daya beli masyarakat,” kata dia.
Ia meminta kepada setiap kepala kampung dan camat, agar memberikan informasi terkait pasar murah tersebut ke warganya.
Bila tidak dapat datang ke kota, nantinya akan dijemput langsung dengan program pangan murah di setiap kampung.
“Jelas harus lewat koordinasi terlebih dahulu,” tegasnya. (*)