TANJUNG REDEB – Kurang lebih 2 ribu butir telur penyu hasil praktik pencurian dari Pulau Bilang-Bilangan pada 14 Desember 2023 lalu, kini telah ditetaskan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur (Kaltim).

Untuk diketahui, telur itu diamankan tim gabungan ketika melakukan patroli di sekitar pulau. Dua orang pelaku diamankan dalam kegiatan tersebut.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I BKSDA Kaltim Ilyas, menyampaikan setelah diserahkan aparat Polres Berau dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Berau, ribuan telur hasil curian tersebut kembali ditetaskan dengan cara menguburnya ke dalam pasir.

“Setelah kami terima, telur itu kami lakukan upaya penetesan di Pulau Sangalaki,” katanya, Senin (8/1/2024).

Diterangkan, sebelum telur itu ditetaskan di Pulau Sangalaki, lebih dulu timnya melakukan pemilahan satu persatu butir telur yang masih berpotensi menetas dan yang tidak.

9 RIBUAN TELUR PENYU 1

Adapun beberapa contoh pengamatan yang dilakukan adalah mengenai kondisi kulit telur penyu tersebut. terutama tim memastikan kulit telur penyu tidak robek dan pecah dan melihat suhu dari telur tersebut.

“Yang tidak punya potensi menetas itu dipisahkan. Peluang menetas telur yang diamankan itu masih cukup tinggi. Makanya, kita coba tetaskan lagi,” paparnya.

Memang banyak pertanyaan yang kemudian muncul terkait telur penyu yang sudah dijual, apakah bisa ditetaskan kembali.

Ilyas menerangkan, dalam beberapa kasus serupa memang punya peluang, meskipun presentasinya tidak sebanyak proses penetasan yang biasa terjadi.

“Banyak juga yang menetas, tapi kami upayakan itu bisa menetas,” katanya.

Dijelaskan, penetasan telur tersebut dilakukan pada 22 Desember 2023. Diperkirakan, telur itu akan menetas dalam 2 bulan ke depan.

“Harapannya, peluang hidupnya besar,” tandasnya. (/)

Reporter : Hendra Irawan

Editor : s4h