Foto: Ketua DPRD Kaltim dan Wakil Bupati Berau saat pimpin rapat rencana relokasi SMA 4 Berau
TANJUNG REDEB – Relokasi SMA 4 4 di Kecamatan Sambaliung terganjal masalah lahan. Sekolah sejak 2015 lalu ini direncanakan membutuhkan 10 hektar lahan. Sayangnya, baru ada 8 hektar lahan dan baru 2 hektar yang tersertifikasi. Dalam rapat koordinasi Pemkab Berau Dengan pemberi hibah lahan PT Berau Coal terungkap, bahwa Pemprov Kaltim menagih Pemkab Berau soal lahan untuk dibangunkan fasilitas pengganti.
Wakil Bupati Berau Gamalis memimpin rapat juga didampingi ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK, menjelaskan bahwa rencana relokasi SMA 4 Berau sudah ada sejak lama tepatnya pada tahun 2015.
“Pihak Provinsi ingin membangun SMA 4 Berau. Mereka meminta Pemkab Berau untuk menyediakan lahan. Kami akan coba mencari lahan untuk membangun,” jelas Gamalis.
Namun belakangan ini, menurut penuturan Gamalis bahwa Pemerintah Provinsi menagih lahan hibah yang akan dijadikan lokasi baru SMA 4 Berau.
Diungkapkan, saat bupati Berau dijabat Makmur HAPK, idealnya relokasi SMA 4 Berau seluas 10 hektar. Akan tetapi pihak ketiga hanya mampu memberikan 8 hektare dan baru 2 hektare yang tersertifikasi. Masalah sertifikasi ini yang saat ini masih menjadi sandungan.
“Mereka (berau Coal menyanggupi 8 hektar sedangkan baru 2 hektar yang sudah bersertifikat. Jadi masih kurang, paling tidak 5 hektare,” ungkapnya.
Gamalis memastikan akan ada pembahasan kedua dan seterusnya hingga masalah ini tuntas.
“Nanti akan kita rapatkan lagi terkait hibah tanah ini,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kaltim, Makmur HAPK menjelaskan keberadaan sekolah ini adalah upaya dalam meningkatkan keterampilan dan sumber daya manusia (SDM) unggul. Untuk diketahui, saat dibangun dan beroperasi SMA 4 menjadi sekolah favorit di Kabupaten Berau. Para orang tua banyak yang anaknya berharap bisa masuk di sekolah unggulan ini.
“Nah mungkin ini ada sedikit kesalahpahaman. Jadi saya meminta kepada Pemkab Berau, PT Berau Coal dan pemerintah Provinsi untuk menyelesaikan masalah ini karena saya tidak mau ditunda-tunda lagi pembangunan tersebut,” tegasnya.
Pemkab Berau harus serius menggarap dan menuntaskan persoalan ini. target peningkatan kualitas pendidikan untuk terciptanya SDM unggul merupakan sebuah keniscayaan dan target.Kedepan diharapkan Berau tidak lagi ada istilah kekurangan sekolah. Dan untuk SDM seperti guru atau tenaga pengajar pihak provinsi siap untuk memberikannya.
“Saya tidak mau nanti ke depan Berau kekurangan SDM, dan sekolah. Pendidikan itu sangat penting ya,” tutupnya. (*)
Editor: RJ Palupi