TANJUNG REDEB – Berhasil meraih suara terbanyak di Daerah Pemilihan (Dapil) VI Kalimantan Timur (Kaltim), Syarifatul Syadiah, menghaturkan terima kasih kepada masyarakat yang memilihnya.

“Terima kasih telah memberikan amanah kepada saya,” kata Syarifatul, yang meraih suara terbanyak berjumlah 29.571 di Dapil VI Kaltim (Berau, Kutim dan Bontang).

Syarifatul Syadiah, bisa dipastikan akan berkantor di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim yang berlokasi di Karang Paci, Samarinda.

Ditemui di kediamannya, Syarifatul, yang saat ini masih aktif menjadi Wakil Ketua I DPRD Berau, menghaturkan terima kasih yang tidak terkira kepada seluruh warga yang telah memilihnya, baik pemilihnya di wilayah Berau, Kutai Timur (Kutim) hingga Bontang.

“Saya mengucapkan terima kasih, karena diberi kesempatan untuk mengemban amanah ke DPRD Provinsi,” tuturnya.

Sebenarnya, Syari – panggilam akrabnya, mengaku belum ada keinginan untuk maju ke DPRD Kaltim. Hanya, sesaat sebelum pendaftaran pemilihan legeslatif (pileg) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Berau, salah satu tokoh senior Golkar, yakni Makmur HAPK (sekarang di Partai Gerindra), mengundurkan diri, sehingga tidak ada pilihan lain, kecuali maju sebagai pengganti.

Syari, merasa sedikit khawatir, karena harus mempertahankan perolehan suara Golkar pada Pemilu 2019 lalu. Apalagi, secara ketokohan di DPRD Kaltim, tokoh seorang Makmur sudah sangat melekat bagi warga “Bumi Batiwakkal”.

Belum lagi, dia juga sudah mendaftarkan diri sebagai calon legislatif (caleg) untuk DRPD Berau, pada Maret 2023 lalu.

“Sementara, suara Golkar harus tetap dipertahankan,” ujarnya.

Ceritanya, instruksi maju ke DPRD Kaltim ketika dia bersama sejumlah dosen sedang berada di Belanda.

Saat itu, Ketua DPD I Golkar Kaltim, Rudi Mas’ud, menghubunginya melalui sambunga telepon untuk maju sebagai caleg DPRD Kaltim.

“Apalagi, sudah tidak ada figur dari Berau untuk maju ke Kaltim. Saat saya diminta maju, itu waktunya sangat mepet dengan penutupan pendaftaran,” katanya.

Instruksi itupun sempat dikoordinasikannya dengan seluruh anggota fraksi di Golkar Berau. Bahkan, Syari juga mempersilakan untuk tokoh yang lebih senior untuk maju mewakili Berau ke DPRD Provinsi.

Akan tetapi, saat itu tidak ada anggota fraksi yang ingin maju. Belum lagi, saat itu juga terjadi dinamika di Golkar.

Sehingga, dia selaku Sekretaris DPD II Golkar Berau, memutuskan maju mengikuti instruksi dari pimpinan partainya.

Dirinya bersyukur, keputusannya itu mendapat dukungan dari internal Golkar Berau dan keluarga besarnya.

“Sementara, Ketua (Rudi Masud) juga sudah meminta kepastian, karena sudah batas waktu pentupan pendaftaran. Akhirnya, Bismillah, saya maju mencoba peruntungan di Pileg DPRD Kaltim,” tuturnya.

Syari, bersyukur dengan waktu yang relatif singkat mampu membuahkan hasil maksimal. Hal itu, katanya, tidak terlepas dari semua tim dan simpatisannya yang bekerja begitu maksimal dan masif dalam memenangkannya.

Bahkan diakui, saat itu tidak maksimal mengunjungi Kutim dan Bontang, karena dari awal tidak ada niatan untuk “naik kelas” menuju DPRD Kaltim.

Meski begitu, dalam waktu sempit tetap menjalin komunikasi sambungan telepon, khususnya kepada keluarga besar dan komunitas yang ada di Kutim dan Bontang.

“Tapi, instruksi dari Ketua Golkar Kaltim, saya diminta untuk fokus di Berau, karena daerah lain juga sudah memiliki wakilnya masing-masing,” katanya.

“Tapi, apapun itu saya berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada saya,” lanjutnya.

Berkaitan dengan perolehan suara yang bisa dikatakan melampaui ekspektasinya itu merupakan bentuk kepercayaan yang diberikan masyarakat kepadanya.

Apalagi, selama menjabat diunsur pimpinan DPRD Berau di dua periode terakhir, turut menjadi acuan pemilih untuk menilai kinerjanya selama 10 tahun mengemban amanah melalui kursi DPRD Berau.

Terlepas dari itu, Syari juga kerap melakukan silaturahmi dan turun ke wilayah-wilayah di Kabupaten Berau, baik itu dalam rangka sebagai unsur pimpinan DPRD, maupun saat musim kampanye.  Hal itu, menurutnya, turut menaikkan elektabilitasnya di Kabupaten Berau.

“Apalagi saya juga selalu hadir di Musrenbang dan pernah juga digadang-gadang mendampingi almarhum Muharram di Pilkada lalu, turut menjadi efek perolehan suara saya,” katanya seraya tersenyum.

Terlebih, selama berkampanye ataupun mempromosikan dirinya, Syari tidak pernah menyinggung caleg-caleg lain.

Bahkan, dirinya selalu mengingatkan kepada masyarakat, tentang  perlunya memiliki wakil yang banyak dari Kabupaten Berau di DPRD Kaltim.

Untuk diketahui, pada Pileg DPRD Kaltim pada 2019 lalu, dari 12 kursi yang direbutkan di Dapil VI, hanya ada satu orang perwakilan dari Kabupaten Berau, yakni Makmur HAPK, saat masih menjadi politisi Golkar.

Adapun Pemilu 2024 kali ini, Berau menempatkan 3 wakilnya di DPRD Kaltim, yakni Syarifatul Syadiah, Makmur HAPK, dan Husin Djufri.

“Karena semakin banyak wakil, akan semakin baik untuk pembangunan Berau dan Bankeu kita juga akan lebih besar. Ketika ada pembangunan yang tidak bisa didanai oleh APBD Berau, bisa disuarakan di DPRD Kaltim,” tandasnya. (*)

Reporter : Hendra Irawan

Editor : s4h