TANJUNG REDEB – Memanfaatkan kreativitas dan kecintaannya pada kuliner, Anisa Apna, seorang pengusaha muda di Berau, sukses merintis usaha hampers bertema khusus untuk berbagai perayaan, termasuk Imlek.

Melalui brand Kichi, Anisa menawarkan hampers unik yang semuanya dibuat handmade dengan sentuhan personal pada setiap seri yang dikeluarkan.

“Saat awal memulai, saya menawarkan hampers untuk perayaan Natal. Dari situ, saya melihat peluang untuk mengembangkan ke tema lainnya, termasuk Imlek. Saya selalu membuat hampers dengan tema berbeda di setiap perayaan, sehingga produk yang saya keluarkan eksklusif dan tidak diulang di seri lainnya,” ungkap Anisa.

Untuk hampers Imlek kali ini, Kichi menyediakan dua kategori utama, yakni hampers kering dan basah. Semua produk makanan dibuat sendiri dengan tangan, kecuali beberapa barang pendukung seperti keramik yang dipesan khusus.

“Semua produk di hampers kami premium. Misalnya untuk teh di teabox, saya buat sendiri. Setiap detail dibuat dengan perhatian penuh agar sesuai dengan keinginan pelanggan,” jelasnya.

Harga hampers yang ditawarkan Kichi cukup beragam, mulai dari Rp40 ribu hingga Rp475 ribu per paket, tergantung isi dan kategori. Meski mengelola usaha dari rumah, Anisa mengaku bahwa menjaga kualitas tetap menjadi prioritas utamanya.

“Produksi kami terbatas karena ini usaha rumahan. Saya masih melakukan quality control sendiri, tapi dibantu juga oleh keluarga dan pasangan saya,” katanya.

Antusiasme pelanggan terhadap hampers Imlek terbilang tinggi. Tahun ini, Kichi menerima lebih dari 100 pesanan hampers khusus Imlek. Banyak pesanan berasal dari luar daerah, termasuk permintaan untuk hampers yang bisa diberikan kepada teman-teman Muslim.

“Karena hampers kami halal, banyak pelanggan yang meminta paket khusus untuk teman-teman Muslim. Kami tidak membatasi pelanggan, karena responsnya luar biasa,” tambahnya.

Namun, Anisa mengaku tantangan terbesar dalam usaha hampers ini adalah pengiriman barang dan keterbatasan bahan untuk produksi. Terutama karena dirinya baru kembali menetap di Berau setelah menyelesaikan kuliah dan bekerja di Samarinda.

“Sebagian besar bahan masih saya ambil dari luar daerah. Tapi saya terus berusaha mengatasinya dengan memperkuat strategi pemasaran dan menjaga kepuasan pelanggan,” jelasnya.

Menurut Anisa, kunci utama sukses di bisnis hampers adalah kreativitas dan menjaga kualitas produk. Dengan fokus pada keunikan setiap hampers, ia percaya usahanya dapat terus berkembang.

“Hampers itu tentang kreativitas. Setiap produk harus unik, dan kualitasnya premium. Dengan begitu, pelanggan merasa puas dan terus kembali,” katanya.

Dengan perjalanan yang baru dimulai sejak pertengahan 2024, Anisa Apna membuktikan bahwa usaha kecil yang dijalankan dengan dedikasi dan kreativitas mampu menarik pasar yang luas.

“Saya berharap ke depannya bisa terus menghadirkan produk yang disukai pelanggan dan membawa kebahagiaan di setiap perayaan,” tutupnya. (*)