Reporter : Redaksi
|
Editor : Redaksi

TANJUNG REDEB,– Tiap memasuki bulan Agustus, seluruh warga Indonesia diliputi antusiasme. Perayaan ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia adalah alasannya. Sejak proklamasi 17 Agustus 1945, masyarakat selalu menantikan momen peringatan ulang tahun berdirinya Indonesia. Tak terkecuali di SMAN 1 Berau.

Peringatan Hari Kemerdekaan merupakan suatu hal yang sakral untuk dikenang dan dirayakan. Rasa kegembiraan masyarakan merupakan simbol kebanggaan terhadap Tanah Air. Nilai itu juga bermakna rasa syukur dan terima kasih, khususnya kepada pahlawan bangsa.

Pentingnya menghormati jasa pahlawan juga diingatkan oleh Proklamator Kemerdekaan, Ir Soekarno. “Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah,” adalah slogan yang hingga kini masih relevan.

Tiap memasuki bulan Agustus, di seluruh Indonesia juga selalu dibarengi dengan beragam tradisi perayaan. Berbagai atribut bernuansa merah-putih akan sangat mudah dijumpai. Selain itu, biasanya juga akan diramaikan dengan berbagai perlombaan.

Rangkaian perlombaan juga dilakukan oleh keluarga besar SMA Negeri 1 Berau. Agenda itu digelar pada 13-14 Agustus 2024 di sekitar wilayah sekolah. Rangkaian acara dibuka dengan hikmat dan meriah. Seluruh elemen terlibat. Para guru menggunakan baju bernuansa merah putih, sementara para siswa mengenakan seragam olahraga.

Pembukaan dimulai dengan menyanyikan Indonesia Raya, kemudian dilanjut seremoni pembukaan. Termasuk di antaranya menyanyikan Mars SMA 1 Berau, sambutan dari panitia dan Kepala Sekolah. Agenda ini juga diisi pembacaan pantun yang ceria, juga diisi hiburan berupa persembahan tarian dari Sanggam Barintak.

IMG 20240813 WA0014 scaled

Kemeriahan semakin menjadi, saat beragam perlombaan mulai digelar. Lomba pertama adalah kompetisi Senam Kesehatan Jasmani (SKJ). Semua kelas mengirim perwakilannya pada lomba ini. Kriteria nilai lomba meliputi kekompakan, semangat yang ditunjukkan, formasi barisan dan kesesuaian dengan gerakan video. Penangung jawab lomba ini adalah Herlina Putri Salsabilla. Sedangkan juri lomba Senam SKJ adalah Ati Lumban Raja, dan Zukipli.

Lomba berikutnya adalah adu kreasi kostum jaman dulu (jadoel). Kriteria lomba ini meliputi gaya kasoeal (Casual Wear), di mana peserta dituntut menampilkan gaya sehari-hari, meniru era 1990-an. Para peserta pun dengan penuh percaya diri menggunakan jeans yang longgar, ataupun kemeja flannel. Selain itu juga ada nomor gaya formal (Formal Wear).

Peserta dituntut bisa menampilkan gaya formal era 90-an, seperti jas oversized, maupun dress jadul. Nomor yang tak kalah seru adalah karakter ikonik doeloe (Iconic Character). Pada nomor ini, peserta tampil dengan gaya yang terinspirasi dari tokoh terkenal, atau selebriti 90-an seperti artis, musisi atau karakter film dulu.

Perlombaan yang juga tidak kalah seru adalah Poster Jadoel. Pada perlombaan ketiga ini, peserta dituntut bisa membuat Karya Ootd Jadoel, dan dibuat poster dengan tema Gaya Busana Terjadoel. Pembuatan poster harus mengikuti ketentuan, minimal memiliki 9 foto yang merupakan karya asli dan original, serta tidak mengandung unsur SARA.

Hasil karya peserta kemudian dinilai oleh Eni Sulistyorini dan Putu Novera Damayanti. Sementara penanggung jawab lomba adalah Gadiza Zulfiyana Safitri.

Lomba berikutnya adalah kompetisi bercerita. Pada lomba ini, Dwi Rizki Yuliani dan Retno Hartati, dan Evie Pratiwi ditunjuk sebagai juri. Sementara Zahra Herliana dipercaya sebagai penanggung jawab.
Pada perlombaan bercerita, peserta diminta memilih satu cerita rakyat asal Berau.

Panitia menyediakan beberapa tema seperti cerita tentang Kannik Barrau Sanipa, Rakyat Aji Surya Natakesuma, dan Gua Sarang Burung Pallas Baruni. Peserta diberikan kesempatan menampilkan aksi selama 7-10 menit.

Kompetisi lain adalah lomba logo kelas. Panitia menentukan kriteria, setiap peserta lomba harus menampilkan logo lengkap dengan makna, dan tema sesuai kelas masing-masing. Kreasi logo juuga tidak boleh mengandung unsur SARA dan pornografi.

Selain itu, karya juga harus hasil kreasi sendiri, dan bukan hasil tiruan. Penilaian lomba dilakukan oleh Ramadhina Nur Shafitri.

IMG 20240813 WA0013 scaled

Kompetisi berikutnya berupa lomba Komik Digital. Sadtin Wuryani, dan Ika Novita Mulia ditunjuk sebagai juri. Lomba ini mengusung tema; Menyatukan Keberagaman dan Hidupkan Semangat Indonesia Maju.
Pada kompetisi Komik Digital, panitia mengatur peserta diharuskan mengirim karya dalam dua format.

Panitia hanya memperbolehkan format scroll comic (komik memanjang secara vertikal) yang diperuntukkan bagi platform webtoon, serta Format box panel (komik dengan panel bujur sangkar atau persegi) yang diperuntukkan bagi platform Instagram.

buster Volleyball. Pada lomba ini, kedua tim akan bermain sebanyak dua set, di mana tiap set selama lima menit. Jika imbang, maka dimainka set tambahan. Penangung jawab lomba ini adalah Rafif Baidhowy Amsyar P.
Kompetisi berikutnya adalah lomba sepeda hias. Pada lomba ini peserta dituntut berkreasi menghias sepeda dengan tema kemerdekaan.

Lomba berikutnya adalah makan kerupuk sambal duduk. Ketentuannya; peserta lomba diminta duduk, dan menghabiskan kerupuk yang digantung, di mana ujung tali diikatkan pada kaki peserta. Pemenang ditentukan dari peserta tercepat menghabiskan kerupuk.

Kompetisi berikutnya adalah lomba Trenggiling Kardus. Penanggung jawab lomba ini adalah Putri Sabrina Merdekawati. Pada lomba ini, peserta harus berjalan atau berguling di dalam kardus hingga menuju finish. Peserta tercepat akan jadi pemenang.

Perlombaan terakhir adalah lomba kebersihan kelas. Pada kompetisi ini, panitia menekankan aspek penilaian berupa kebersihan, kelengkapan kelas, kebersihan seluruh perlengkapan kelas, kelengkapan ATK, kelengkapan struktur kelas, serta ketersediaan jurnal kelas. Aspek penilian juga meliputi kebersihan gedung, lantai, juga ketersediaan tong sampah, keset, dan rak sepatu.

Seluruh perlombaan ini ditujukan untuk menggali kreativitas, serta memupuk semangat kemerdekaan, memupuk rasa cinta bangsa dan tanah air. Selain itu juga melatih sportivitas bagi sesama peserta lomba, serta menumbuhkan sifat gotong royong. (*/)

 

Penulis: Fatimah Hibatullah

Sekolah: SMAN 1 Berau

Editor: Robithoh J Palupi