TANJUNG REDEB – Harapan bakal segera dilaksanakannya kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) semakin membesar. Ini tak lain menyusul penyebaran kasus terkonfirmasi yang saat ini terus mengalami penurunan.
Dinas Dinas Pendidikan Berau pun terus melakukan berbagai persiapan untuk segera melaksanakan PTM. Diakui kepala Dinas Pendidikan Berau, Murjani, sejak beberapa waktu lalu kampung yang berstatus zona hijau sudah boleh melakukan tatap muka. Sayangnya, saat ini harus kembali terhenti.
Kali ini pihaknya kembali melakukan pendataan terhadap sekolah yang kembali berada pada zona hijau untuk diprioritaskan dalam pelaksanaan PTM. Pasalnya, dalam dua bulan terakhir di Berau sempat terjadi lonjakan kasus cukup tinggi.
“Hanya sekolah yang berada pada kampung yang masuk zona hijau, itu yang kami data. Dilihat kampung mana yang berada dalam zona hijau sambil diperhatikan juga perkembangan kasus dalam dua minggu ke depan,” katanya, Kamis 2 September 2021.
Nantinya, setelah dilakukan pendataan oleh Dinas Pendidikan, selanjutnya data wilayah kampung zona hijau itu akan dilaporkan kepada bupati. Dari bupati nanti akan dilakukan pembahasan bersama dengan tim Satgas Covid-19, baik tingkat kabupaten maupun kampung. Serta, Dinas Kesehatan untuk memutuskan PTM boleh kembali dilaksanakan atau tidak.
“Setelah ada keputusan dari bupati baru bisa kami buatkan surat edaran ke sekolah,” ucap Murjani.
Kebijakan dari pemerintah pusat memang memperbolehkan bagi daerah yang termasuk dalam zona Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 untuk melangsungkan PTM terbatas. Inilah yang jadi landasan Disdik Berau.
Namun keputusan tetap berada pada kepala daerah, serta melihat situasi dan kondisi pandemi. “Kalau ketentuan dari pusat terkait PTM terbatas ini kan 50 persen dari jumlah anak didik di dalam kelas, tapi kami coba 30 persen terlebih dahulu,” ungkapnya.
Terkait kesiapan, Murjani menilai seluruh sekolah telah siap baik dalam segi protokol kesehatan maupun sistem pembelajaran, karena wacana PTM sudah bergulir cukup lama. Tetapi karena sempat terjadi lonjakan kasus, dan angkanya belum stabil, sehingga PTM belum dapat terlaksana hingga sekarang.
“Tiga bulan lalu kan sudah timbul wacana PTM, jadi saya yakin seluruh sekolah telah siap,” papar Murjani.
Diharapkan PTM dapat segera dilakukan terlebih di daerah pelosok yang kesulitan untuk mendapatkan akses internet. Pembelajaran online selama pandemi sulit dijalankan dengan maksimal. Bahkan upaya guru dalam mengajar siswa dengan cara mendatangi rumah siswa.
Optimisme PTM bisa digelar juga mengingat vaksinasi kepada tenaga pengajar sudah mencapai 85 persen.
“Vaksin untuk guru sudah 85 persen lebih, dan untuk pelajar rencananya September mendatang akan dilakukan,” tutupnya. (*)
Editor: RJ Palupi