TANJUNG REDEB – Menanggapi soal plafon Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Gunta yang ambrol, Wakil Bupati Kabupaten Berau, Gamalis, mengatakan jangan ukur standar bangunan pakai kacamata pusat.

Kekeliruan dalam menakar ketentuan spesifikasi bangunan di Berau, diduga menjadi penyebab bangunan plafon di Puskesmas Gunung Tabur yang ambrol beberapa waktu lalu, berujung pada penutupan pelayanan kesehatan di puskesmas tersebut.

Gamalis mengatakan, kekeliruan pemerintah pusat dalam menentukan jenis bahan bangunan hanya menggunakan kacamata pemerintah pusat. Sementara, setiap daerah memiliki karakter wilayah yang berbeda-beda.

Diketahui, pembangunan Puskesmas Gunung Tabur sejatinya mengikuti prototype spesifikasi yang ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI terkait pembangunan bangunan kesehatan.

Namun, dalam perjalanannya, penggunaan gypsum sebagai plafon dinilai tidak cocok dan menyebabkan langit-langit puskesmas ambrol.

9B PLAFON PUSKESMAS 1

“Pengadaan barang dalam proyek pembangunan itu, sudah ditentukan oleh pemerintah pusat. Itu yang dijadikan acuan,” jelas Gamalis.

Kondisi tersebut diperparah dengan beberapa bangunan fasilitas kesehatan yang ada di beberapa kecamatan lainnya. Seperti, Puskesmas Segah, Teluk Bayur, Biduk-biduk.

Karena itu, Wagub berpesan kepada dinas terkait untuk bergerak cepat dalam menanggulangi potensi celaka ke depan, yakni dengan mengganti plafon bangunan dengan material bangunan yang sesuai dengan karakteristik cuara di Berau.

“Jangan sampai jatuh korban lah,” pesan orang nomor dua di “Bumi Batiwakkal” itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Berau, Lamlay Sari, mengatakan penanganan perbaikan Puskesmas Gunung Tabur akan dilaksanakan melalui pergeseran anggaran akan dilaksanakan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun ini.

Sebelum itu, pihaknya akan menginventarisasi plafon lainnya yang akan ambrol dengan cara akan dilepas terlebih dahulu untuk menghindari insiden serupa.

“Jadi, instruksinya memang masih identifikasi dan inventarisasi, mana-mana plafon yang rawan. Kalau perbaikannya nanti di APBD Perubahan,” terangnya.

Penanganan plafon itu akan menggunakan anggaran yang sebelumnya akan digunakan untuk pemeliharaan puskesmas, berupa penanganan darurat yang insidental.

“Ini memang spesifikasinya ‘kan mengikuti aturan Kemenkes,” ujarnya.

Hal ini juga menjadi atensinya untuk menangani permasalahan pada pelayanan kesehatan di beberapa lokasi, agar berjalan seperti semula.

Terkait dengan ambrolnya palafon itu, Gamalis menerima laporan dari Kepala Puskesmas Gunung Tabur, bahwa pelayanan masih berjalan seperti biasa untuk penanganan rawat jalan untuk masyarakat.

“Jadi, secepatnya ini akan ditindaklanjuti. Ini jadi fokus kita untuk menjaga layanan kepada masyarakat,” tandasnya. (*)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h