INDIA – Pesawat Air India dengan nomor penerbangan AI171 mengalami kecelakaan tak lama setelah lepas landas dari Bandara Ahmedabab. Kecelakaan itu menewaskan setidaknya 240 orang.
Buntut dari kecelakaan tragis itu, pihak Federal Aviation Administration (FAA) atau Otoritas Penerbangan Amerika Serikat akan melakukan investigasi kepada perusahaan Boeing.
Diketahui pesawat Air India yang mengalami kecelakaan merupakan pabrikan Boeing, pesawat Air India itu diketahui menggunakan Boeing 787-8 Dreamliner.
Menteri Transportasi AS Sean Duffy dan Kepala FAA Chris Rocheleau mengatakan bahwa mereka telah melihat video kecelakaan pesawat di India. Duffy pun menekankan bahwa pemerintah Amerika Serikat tidak akan ragu untuk menerapkan rekomendasi keselamatan.
“Kami akan mengikuti fakta dan mengutamakan keselamatan,” katanya dilansir Beitasatu dikutip dari Reuters, Jumat (13/6/2025).
Duffy mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan Ketua Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Jennifer Homendy. Nantinya, Tim NTSB dan FAA, beserta Boeing dan produsen mesin GE Aerospace, akan berangkat ke India untuk menelusuri penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
“Mereka harus turun ke lapangan dan memeriksanya. Namun, sekali lagi, saat ini masih terlalu dini,” kata Duffy.
“Orang-orang menonton video dan mencoba menilai apa yang terjadi, yang bukanlah cara yang kuat dan cerdas untuk membuat keputusan tentang apa yang terjadi,” ucapnya.
Untuk diketahui pesawat Air India jatuh setelah 33 detik lepas landas dari Bandara Ahmedabad, India. Pesawat Air India itu menabrak gedung BJ Medical College di daerah Meghani Nagar, Ahmedabad pada pukul 13.39 waktu setempat.
Sebelum jatuh, awak dari pesaawat tersebut sudah memberikan panggilan Mayday yang menandakan keadaan darurat.
Saat ini pihak Air India telah mengonfirmasi pada jumlah manifes terdapat 169 penumpang warga India, 53 orang warga Inggris, tujuh orang warga Portugis, dan satu orang warga negara Kanada.