TANJUNG REDEB – Jalan Poros Pegat Bukur yang menjadi penghubung antara tiga kampung yakni, Kampung Pegat Bukur, Inaran, dan Bena Baru kembali mengalami kerusakan pada Sabtu (15/2/2025). Kondisi jalan yang berlubang dan berlumpur semakin menyulitkan pengendara, terutama saat musim hujan.
Kepala Kampung Inaran, Amirullah, mengungkapkan bahwa kerusakan jalan ini sudah berulang kali terjadi.
“Sebelumnya sudah dilakukan perbaikan oleh DPUPR Berau tapi hanya bersifat sementara,” kata Amir pada Minggu (16/2/2025) lalu.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Junaidi, mengatakan pihaknya terus berupaya menangani kerusakan jalan tersebut.
“Kita sudah melakukan perbaikan sebanyak empat kali, tetapi karena struktur tanah yang labil dan intensitas hujan tinggi kerusakan terjadi lagi,” jelas Junaidi pada Beraterkini.co.id, Selasa (18/2/2025).
Junaidi mengatakan, perbaikan jalan yang dilakukan terakhir pada Minggu (9/2/2025) dengan menggunakan excavator, mesin pemadat, serta material yang diperoleh secara swadaya dari perusahaan yang ada di sekitar wilayah tersebut.
“Tapi perbaikan tersebut hanya bertahan beberapa hari,” tuturnya.
Untuk memperkuat struktur badan jalan diperlukan material tambahan berupa kayu dan tanah. Pihaknya berencana mendatangkan excavator yang berukuran lebih besar.
Diperlukan sebanyak 160 batang kayu untuk menstabilkan badan jalan sepanjang 40 meter yang terdampak longsor, yang menjadi kendala kata dia adalah pendanaan. Pasalnya hingga kini belum ada alokasi khusus dalam APBD 2025.
“Kendala kita di anggaran juga karena kerusakan ini terjadi setelah usulan anggaran disahkan pada 2024 kemarin,”Ujarnya.
Oleh karena itu, DPUPR Berau masih mencari solusi pembiayaan yang memungkinkan, baik melalui dana darurat maupun kolaborasi dengan berbagai pihak.(*)