TANJUNG REDEB – Kendati pemerintah membatasi aktivitas warga selama lebaran idulfitri 1442 Hijriah dengan meminta warga dirumah saja agar terhindar dari COVID-19. Nyatanya antusiasme warga menyambut hari kemenangan cukup tinggi.

Seperti yang terlihat di Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD), empat hari menjelang hari raya idul fitri aktivitas di pasar tradisional modern kebanggaan warga berau mulai meningkat. Bahkan diakui kepala pasar petugas keamanan mulai kewalahan karena jumlahnya yang terbatas.

“Yang jelas ini jadi kendala kami karena tidak imbang dengan jumlah personel kami. Sebenarnya kami butuh bantuan dari satgas COVID-19,”ujar kepala UPTD pasar SAD Salehudin,Minggu (9/5/2021).

Dikatakan Salehudin, selain melakukan pengawasan dan memberikan himbauan kepada para pedagang dan pembeli. Petugas keamanan ini juga harus mengatur area parkir kendaraan agar tidak terjadi penumpukan hingga menyebabkan lalu lintas di area pasar macet.

Kendati keterbatasan personil keamanan yang mengawasi aktivitas para pedagang dan pembeli agar tetap patuh protokol kesehatan. Tetapi ia tetap berupaya semaksimal mungkin memberdayakan mereka semua.

“Satpam keliling terus setiap waktu. Sekarang kita coba antisipasi sendiri dulu dengan SDM yang ada. hanya berapa hari lagi lebaran juga,” katanya.

Mencegah terjadinya klaster baju lebaran, ia menegaskan jika aktivitas pasar menjelang idul fitri dibatasi paling lambat hingga pukul 17.00 wita.  Pembatasan ini terpaksa dilakukan menghindari terjadinya kerumunan di malam hari.

“Normalnya kan buka sampai malam. Tapi khusus saat ini kami batasi sampai sore saja,” tegasnya.

Dikonfirmasi terpisah, wakil bupati Berau Gamalis mengaku akan segera melakukan koordinasi dengan Satgas COVID-19 untuk penyediaan anggota di pasar Sanggam Adji Dilayas. Ia tak ingin hanya karena baju lebaran justru akan menjadi klaster COVID-19 yang baru. “Kami akan segera koordinasikan untuk membantu petugas keamanan di pasar. Kami yakin mereka kewalahan jadi akan kami coba dukung dengan tim satgas,” tutupnya.(*)