Sekretaris Daerah Kabupaten Berau Muhammad Said.

TANJUNG REDEB – Pemkab Berau menetapkan kawasan di ring road Jalan Sultan Agung Sei Bedungun, menjadi lokasi sentra usaha kecil dan mikro (UKM) pertama di wilayah Kabupaten Berau.

Rencana tersebut diklaim telah mendapatkan restu dari orang nomor satu di “Bumi Batiwakkal”, yakni Bupati Berau Sri Juniarsih.

Diketahui, program pembangunan sentra UKM di Berau merupakan salah satu dari 18 program prioritas pemerintah yang mesti rampung pada 2024 ini.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Berau Muhammad Said, kala ditemui awak media usai mengikuti rapat terbatas dengan Bupati di Kantor Sekretariat Daerah, Jalan APT Pranoto, Kamis (4/1/2024).

Dikatakan, penetapan kawasan tersebut telah dilakukan dalam pertemuan akhir 2023 lalu. Kawasan tersebut ditunjuk lantaran lahan seluas 4 hektare, merupakan lahan yang dimiliki pemerintah daerah.

“Betul. Disana akan dibangun sentra UKM. Itu statusnya milik Pemkab Berau,” kata pria yang akrab disapa Said tersebut.

Dijelaskan, mulanya kawasan tersebut bakal dibangun rumah sakit, namun rencana tersebut berubah setelah pemerintah menetapkan pembangunan rumah sakit di lahan kosong milik Pemkab Berau di Jalan Sultan Agung.

Dipilihnya kawasan tersebut, jelas Said, pemerintah ingin melebarkan pembangunan kawasan perkotaan dengan melakukan banyak pembangunan infrastruktur ke arah kawasan bandara.

“Jadi, konsentrasi keramaian kota tidak hanya di satu titik saja,” ujarnya.

Di kawasan itu, nantinya bakal dijadikan pusat keramaian alternatif selain Lapangan GOR Pemuda “Bumi Batiwakkal” di Jalan Pemuda.

Sebab, sejauh ini kawasan tersebut juga sudah dianggap tidak representatif untuk dijadikan pusat keramaian.

“Bisa kita liat kemarin, kalau ada konser, kita kesulitan menyediakan kantong parkir,” katanya.

Disinggung ihwal jadwal pembangunan, Said memastikan, program tersebut tetap akan berjalan namun tidak dalam waktu dekat ini.

Karena, sambungnya, pemerintah masih membutuhkan kajian akademis terkait rencana pembangunan sentra UKM tersebut.

“Belum. Yang jelas harus proses lelang kajian dulu, baru ada pengerjaan fisik. Semua harus dilakukan secara bertahap,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Diskoperindag Berau Eva Yunita, berharap kawasan tersebut dapat menjadi jawaban atas kemandirian ekonomi kerakyatan, baik melalui event expo UKM maupun sebagai wadah pemasaran produk UKM.

“Ya, bisa jadi pameran-pameran rutin juga bisa terselenggara dan UMKM kita bisa semakin berdaya,” katanya menginginkan. (*)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h