TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten Berau yang akan memindahkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Bujangga ke kawasan Teluk Bayur, yaitu merancang lokasi TPA baru dengan menerapkan Sistem Sanitary Landfill.

Penerapan itu karena sistem pengolahan sampah yang kuno di TPA Bujangga dianggap sudah tidak representatif diterapkan di era saat ini.

Pasalnya, Open dumping alias pembongkaran sampah secara langsung, justru hanya menambah volume sampah yang sulit diurai dan dipilah kembali.

Plt Asisten II Setkab Berau, Mustakim Suharjana, menyatakan di lokasi baru TPA nantinya, pemerintah akan menerapkan Sistem Sanitary Landfill, yakni dilakukannya penimbunan sampah di dalam cekungan menggunakan tanah.

“Itu sudah jadi standar TPA di Indonesia, semua pembangunan mengarah kesana,” kata Mustakim, saat ditemui awak berauterkini.co.id, belum lama ini.

TPA yang diketahui pasti memproduksi air lindi atau limbah cair yang mengeluarkan bau busuk dan zat kimia beracun, mendapatkan perlakuan khusus agar bau yang dikeluarkan tidak keluar dari lingkungan TPA.

Selain itu, disiapkan alat pemilah sampah sampai ke alat pencacah yang nantinya dapat mengolah sampah plastik yang dapat didaur ulang atau reduce.

“Nanti desain akan diproduksi oleh teman-teman di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau,” ucapnya.

Kemudian, gas metana (CH4) yang juga merupakan dari hasil produksi sampah yang mengandung sampah organik akan mengalami proses degradasi limbah organik dan membusuk.

Proses ini menghasilkan gas metana yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar.

Disebutkan, seperti di Balikpapan, gas metana yang keluar dari tumpukan sampah, dimanfaatkan sebagai gas untuk memasak bagi mes dan barak yang disiapkan di dalam TPA.

Balikpapan dijadikan sebagai rujukan, lantaran selain berhasil menyabet Adipura Kencana 2023, menurut Mustakim, TPA di Balikpapan merupakan TPA terbaik dari seluruh daerah di Indonesia.

Bahkan, menurut Mustakim, mengalahkan pengolahan sampah di Pulau Jawa hingga Sumatera.

“Dari beberapa tempat yang kami pernah kunjungi, memang Balikpapan yang terbaik,” terangnya.

Harapannya ke depan, untuk pembangunan TPA di Berau yang baru akan berhasil dalam mencatatkan prestasi di kancah nasional.

Prestasi itu dapat dijadikan modal untuk mendapatkan lirikan pemerintah pusat untuk memberikan bantuan pembangunan.

Ditegaskan, anggaran besar yang dibutuhkan dalam menyiapkan TPA terbaik, membutuhkan bantuan anggaran dari pemerintah pusat, khususnya di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian PUPR.

“Kita butuhkan itu. Jadi, tidak sertamerta memeras anggaran daerah untuk pembangunan TPA yang ideal,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Pemkab Berau telah menetapkan Kampung Pegat Bukur, Teluk Bayur sebagai lokasi TPA baru menggantikan TPA Bujangga. Pengerjaan akan dilakukan pada 2024 ini. (*adv)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h