TANJUNG REDEB-Pemerintah Kabupaten Berau terus berlari dalam mengejar berbagai ketertinggalan, termasuk penyediaan jaringan listrik ke 35 kampung yang sampai 2021 ini belum menikmati listrik dari PLN.

Diungkapkan Bupati Berau, Sri Juniarsih, setelah mengikuti Peresmian Listrik Desa dan Peningkatan Jam Nyala di Provinsi Kaltim dan Kaltara oleh PT PLN secara daring. Dalam waktu tidak terlalu lama kampung-kampung di Berau secara perlahan sudah bisa menikmati listrik.

“Dari 100 kampung di Berau, 65 kampung sudah menikmati listrik, sedangkan 35 kampung lagi segera akan teraliri. PLN diharapkan bisa memaksimalkan pelayanan listrik di seluruh kampung di Berau,” kata Bupati, Senin, 23 Agustus 2021.

Seperti yang terakhir kemarin, lanjutnya, PLN mulai mengoperasikan PLTD di Kampung Sido Bangen Kecamatan Kelay, yang di proyeksi melayani 3 kampung sekaligus yaitu Sido Bangen, Long Beliu dan Lesan Dayak. Kita usahakan secepatnya semua kampung nantinya bisa teraliri listrik.

Dikatakannya lebih lanjut, Pemkab Berau akan berupaya semaksimal mungkin agar harapan itu terealisasi. Salah satunya dengan membangun komunikasi dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Berau.

“Seperti di Sido Bangen kemarin mesin yang digunakan adalah milik Dinas PUPR yang memang sudah tidak dipakai, kita alihkan agar bisa difungsikan sebagai mesin listrik di Kelay. Selanjutnya, kita akan berkomunikasi dengan perusahaan, yang mungkin memiliki mesin tidak terpakai, akan kita coba treatment agar bisa digunakan,” tambahnya.

Hal ini pun mendapat tanggapan positif dari PLN UP3 Berau yang menjalankan program tersebut. Terlebih, dengan adanya kebijakan pusat sehingga PLN sendiri memiliki keterbatasan penyediaan mesin pembangkit listrik.

Selanjutnya, 6 kampung lainnya di daerah pesisir Berau akan menyusul untuk segera menikmati jaringan listrik. Meskipun nantinya jam operasional atau menyalanya masih terbatas misalnya hanya 12 jam, tentu dapat membantu masyarakat melakukan aktivitas khususnya di malam hari.

Dengan adanya gerakan dari PLN ini, diharapkan juga dapat menjadi salah satu pemicu kemajuan pembangunan di masa sekarang, dimana semuanya membutuhkan listrik.

“Saya lupa enam kampung itu mana saja, tapi saat ini sudah tidak bisa tidak ada listrik. Karena manfaatnya begitu luas dan dapat jadi penopang kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. (*/adv)

Editor: Bobby Lalowang