Foto: Bupati dan Wakil Bupati saat mencoba olahraga panahan tradisonal di lapangan Batiwakkal.
TANJUNG REDEB – Dalam rangka memperingati hari jadi ke 70 Kabupaten Berau dan Tanjung Redeb ke 213, Dinas Pemuda dan Olahraga alias Dispora Berau menggelar lomba olahraga tradisional, di lapangan sepakbola Batiwakkal, Jalan Murjani I, Tanjung Redeb, pada Selasa (19/9/2023).
Olahraga tradisional yang berada di bawah kendali Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi) Berau tersebut, diselenggarakan selama dua hari. Berakhir pada Rabu (20/9/2023).
Dalam event tersebut, bakal mempertandingkan sedikitnya 5 cabang olahraga. Mulai dari Hadang, Sumpitan, Panahan, Ketapel dan Gasing. Diikuti sekurangnya ratusan peserta dari semua kelompok usia. Ratusan peserta itu pun memperebutkan grand total hadiah senilai Rp 24,2 juta, beserta piagam dan sertifikat penghargaan.
Bupati Berau Sri Juniarsih yang hadir membuka acara tersebut, mengapresiasi semangat para atlet yang tekun berlatih di tengah keberadaan olahraga yang lebih populer. Seperti sepakbola, mini soccer, futsal, voli hingga basket.
“Ini yang membuat kita bangga, masih ada atlet yang menjaga olahraga tradisional,” ucap Sri.
Olahraga tradisional menurut Sri, merupakan dari sajian hiburan yang dapat dinikmati oleh semua kalangan. Sebab, sudah digemari sejak dahulu kala. Dilestarikan dalam permainan sehari-hari oleh anak-anak maupun dewasa.
Agar tetap menjaga olahraga itu tetap eksis, pihaknya bakal mengkolaborasikan olahraga tradisional menjadi bagian dari hiburan di objek wisata. Sehingga, bila terdapat orang baru yang bertandang ke Berau dapat mencoba langsung berbagai jenis permainan di objek wisata tertentu.
“Jelas ada kaitannya sama wisata, jadi bagus juga kalau ada hiburan lain di objek wisata itu,” ucap bupati perempuan pertama di Bumi Batiwakkal itu.
Menyambung itu, Wakil Bupati Berau Gamalis, mengungkapkan bila perlombaan olahraga tradisional ini melepaskan kerinduan masyarakat. Sebab, ia mengaku sejak kecil pun dirinya kerap memainkan permainan yang dilombakan. Oleh karena itu, pemerintah dalam momen hari jadi Berau melangsungkan perlombaan tersebut.
“Ini melepaskan kerinduan kita bermain olahraga tradisional,” tutur dia.
Dia pun berpesan, kepada Dispora Berau untuk dapat melaksanakan event serupa tak hanya sekali dalam setahun. Agar olahraga tradisional ini makin populer di tengah masyarakat.
“Jangan setahun sekali. Sayang. Akhir tahun nanti, kalau bisa dibuat lagi,” pesan dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Olahraga Dispora Berau, Nuransyah, kepada awak media mengatakan, bila perlombaan yang digelar saat ini menjadi bagian dari tanggungjawab pelestarian olahraga tradisional di Bumi Batiwakkal.
Menurut dia, olahraga yang akrab pada kelompok usia 90-an ini, bila dimainkan akan memberikan dampak pada kesehatan hingga keceriaan bagi setiap orang yang memainkannya.
“Ini tentu memberikan dampak positif bagi tubuh kita,” ujarnya.
Di lain sisi, menyadari gempuran dunia teknologi yang mengalami pertumbuhan pesat. Tak dapat dipungkiri olahraga tradisional kian tersingkir dari pergaulan masyarakat.
Oleh karena itu, pemerintah menggagas lomba ini sebagai amanat pemerintah pusat demi menjaga kelestarian olahraga tradisional.
“Itu mesti kita akui. Maka dengan penuh kesadaran, mari kita lestarikan,” ujar dia.
Sebagai ketua pelaksana lomba, dia mengutarakan pula ucapan terimakasih kepada kepala daerah yang juga masih menyimpan perhatian kepada para atlet olahraga tradisional. Terbukti melalui anggaran yang digelontorkan untuk event tersebut.
“Terimakasih kepada bupati dan wakil bupati telah beri perhatian untuk olahraga tradisional ini,” ucapnya. (*/ADV)
Reporter: Sulaiman