TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau membangun empat panel layar besar alias Videotron di 4 titik dalam perkotaan, untuk semakin memasifkan pengenalan program pemerintah kepada publik.

Pemkab Berau melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Berau, menggelontorkan anggaran senilai Rp5 miliar yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau 2024.

Dari pantauan awak berauterkini.co.id, di pusat kota Tanjung Redeb, dipasang dua unit videotron berukuran 3×10 meter yang berada di simpang Taman Cendana, Jalan APT Pranoto dan satu unit berada di simpang Kentuchy Fried Chiken (KFC).

Dua unit lagi, masing-masing dibangun di Sambaliung dan Gunung Tabur dengan ukuran videotron 4×6 meter.

Bupati Berau, Sri Juniarsih, mengatakan langkah tersebut mesti diambil lantaran pemerintah ingin memasifkan pendapatan daerah dari sektor pajak reklame.

Sebab, peruntukan videotron tersebut, selain untuk mengiklankan program prioritas pemerintah, juga bakal disewakan kepada pihak swasta yang juga hendak mengiklankan programnya.

“Nantinya itu akan dikelola oleh pemerintah daerah, untuk menginformasikan program daerah kepada masyarakat,” kata perempuan yang akrab disapa Umi Sri tersebut, Kamis (6/6/2024).

Sementara itu, Kepala Diskominfo Berau, Didi Rahmadi, mengatakan pihaknya masih perlu mendalami teknis pengelolaan bisnis reklame dalam mendapatkan pajak atau retribusi dari kegiatan pemasangan iklan di videotron.

“Kami juga perlu belajar ke daerah-daerah yang sudah menerapkan pola tersebut,” ujarnya.

Didi-sapaan dia, mengatakan saat ini pengelolaan videotron tersebut sepenuhnya berada di Diskominfo Berau. Ke depan, akan dilihat potensi pelibatan pihak ketiga untuk memaksimalkan pendapatan daerah dari sektor pajak reklame.

Namun, sebelumnya pemerintah mesti memastikan terlebih dahulu regulasi yang tepat dalam konsep bisnis tersebut.

“Kalau berpotensi, kenapa tidak dikelola oleh pihak ketiga,” katanya.

Dipilihnya pemasangan videotron dianggap lebih hemat, efisien dan ramah lingkungan. Sebab, pemerintah tidak lagi memproduksi baliho besar untuk pengiklanan program pemerintah daerah dalam jumlah yang banyak.

Selain itu, peralihan ke iklan digital, menurut Didi Rahmadi, merupakan bagian dari langkah pemerintah untuk mengikuti perkembangan zaman. Dimana saat ini, metode iklan/reklame sudah beralih ke sektor digital.

“Kita lebih modern, ya. Ini sesuai dengan perkembangan zaman,” katanya.

Terkait perawatan, menurutnya, saat ini bangunan videotron tersebut masih berada dalam tanggungjawab vendor alias kontraktor pelaksana proyek.

Setelahnya, pihaknya bakal mencari pola kerja sama yang lebih efektif dalam memastikan perawatan dan pemeliharaan layar raksasa tersebut agar berajalan dengan cepat.

“Masih dalam tanggungjawab kontraktor, ya,” jelasnya. (*/ADV)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h