TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten Berau bakal memindahkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Bujangga ke kawasan Teluk Bayur.

Relokasi (TPA) Bujangga terus bergulir. Saat ini, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau memastikan, proses tersebut sudah sampai tahap penentuan titik TPA baru dan pembebasan lahan.

Kepala DLHK Berau, Mustakim Suharjana, menyatakan pihaknya telah merampungkan proses feasibility study (FS) dan daftar perencanaan pengadaan tanah (DPPT) pada 2023 lalu.

“Dokumen sudah ditandatangani Bupati, selanjutnya diberikan ke OPD teknis untuk memproses pengadaan tanah,” kata Mustakim, ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu (13/3/2024).

Dia membeberkan, dalam tahap Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) sudah melibatkan semua unsur pemerintah yang berkaitan dengan proses tersebut, khususnya untuk tahap peninjauan lokasi dan pembuatan peta bidang lahan.

“Selanjutnya, untuk pembebasan lahan harus dinilai dulu oleh tim untuk menentukan nilai dari harga tanah,” ujarnya.

“Ini geraknya paralel. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) juga sudah akan memulai lelang perencanaan TPA-nya,” jelas Mustakim.

Diterangkan, dari FS yang digodok pada tahun lalu tersebut, pihaknya telah menunjuk jalan poros ke Labanan di pertigaan masuk Kampung Pegat Bukur, Teluk Bayur yang jaraknya sekitar 2 kilometer dari titik simpang tersebut dan berada di sisi kanan jalan.

Di lahan tersebut, tersedia lahan seluas 20 hektare. Namun untuk tahap awal ini, pemerintah akan menggarap lahan seluas 5 hektare terlebih dahulu.

“Nanti ada dua bangunan di situ,” ungkapnya.

Dua bangunan yang akan dilelang oleh DPUPR Berau tersebut, jelasnya, diantaranya bangunan untuk konstruksi TPA dan instalasi pengolahan lumpur dan tinja alias IPLT.

“Nah, ini dokumen pembuatannya itu yang saat ini masih sedang berproses,” ujarnya.

Diharapkan, proses pengerjaan proyek besar tersebut dapat berjalan pada tahun ini. Tentunya melalui gerak kolaboratif antara dinas terkait.

Menurutnya, pembangunan TPA ini tentu menjadi prioritas pemerintah setelah bupati memberikan atensi besar atas aspirasi masyarakat selama Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan pada awal tahun ini.

“Ini jadi prioritas dan prosesnya pasti akan sangat panjang,” tekannya. (*/ADV)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h