KUKAR, Pemerintah Desa (Pemdes) Bhuana Jaya telah lama meninggalkan absensi manual. Pemdes yang terletak di Kecamatan Tenggarong Seberang ini kini beralih ke sistem absensi digital. Semua daftar kehadiran direkam riil time.
“Karena kita tidak bisa menghindari kemajuan teknologi. Oleh sebab itu, absensi pegawai desa kami menerapkan sistem digital. Absensi ini sudah efektif digunakan sejak tiga tahun lalu,” jelas Suwondo.
Suwondo menerangkan, pengoperasian absensi digital ini cukup mudah. Pegawai desa hanya bisa mengisi absensi kehadiran melalui ponsel pintar dari radius 30 meter dari kantor desa.
Langkah ini untuk menghindari kecurangan pengisian absensi. Hasilnya cukup dapat dipertanggungjawabkan.
“Selama absensi digital diterapkan, rekapitulasi kehadiran pegawai desa tercatat secara akurat,” bebernya.
Memang, diakuinya, di tahap pengoperasian masih ada kendala. Sejumlah pegawai masih menolak penerapan absensi digital ini. Mereka berdalih kesulitan mengoperasikan. Namun, setelah diedukasi, para pegawai mulai bisa menerimanya.
“Desa Bhuana Jaya menjadi desa pertama yang menerapakan absensi digital di Kukar,” klaim Suwondo.
Desa Bhuana Jaya tak mau maju sendiri. Desa lain seperti Mulawarman di Tenggarong Seberang dan Desa Embalut di Kecamatan Sebulu pun mulai menerapkan sistem serupa.
“Kami coba bantu desa tetangga untuk menerapkan absensi digital,” tandas Suwondo.
Inovasi ini pun mendapat penghargaan di tahun 2022 lalu. Desa Bhuana Jaya berhasil meraih status Desa Digital dan berinovasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.
“Prestasi itu juga memotivasi kami agar membuat perubahan dalam pelayanan administrasi kepada masyarakat. Rencana semua administrasi desa ke depan akan berbasis digital,” akhirinya. (*adv/diskominfokukar)