Foto: Pembangunan rumah jabatan Menteri yang terus berprogres sesuai target.

NUSANTARA, – Perkembangan pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara telah berjalan sesuai target.

Seperti yang diungkapkan Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, ia menyebut jika pembangunan IKN hingga kini sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Ia menyebut, pada akhir Januari 2024 lalu, pembangunan IKN telah mencapai 71,47% dari target tahap pertama, yang juga melebihi target yang ditentukan.

Sementara itu, khusus investasi pembangunan di IKN, hingga kini yang telah tercatat turut serta dalam pembangunan IKN tahap 1 mencapai Rp47,5 triliun.

Dari jumlah tersebut, khusus investasi swasta mencapai Rp35,9 triliun.

“Saat ini, ada sekitar 350 Letter of Intent yang diterima oleh Otorita IKN dan sedang dalam proses kajian,”ujarnya, belum lama ini.

Lebih lanjut kata Bambang, pembangunan infrastruktur dasar dan gedung pemerintahan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) terus menunjukkan progres yang baik.

Bahkan, pembangunan istana presiden dan lapangan upacara telah mencapai 54,7%. Sementara area sumbu kebangsaan fase 1 sudah mencapai 96,41% dan bendungan sepaku semoi sudah 100%.

Lanjutnya, Groundbreaking dan Rencana Masa Depan Empat seri groundbreaking telah dilaksanakan, dengan sektor utama yang dibangun meliputi hotel, hunian, ritel dan logistik, perkantoran, pendidikan, kesehatan, energi dan transportasi, serta area hijau.

Bambang juga menekankan bahwa pembangunan IKN tidak hanya berfokus pada fasilitas publik atau kantor pemerintah, tetapi juga mencakup tempat untuk UMKM, tempat hangout, dan tempat olahraga.

“Sedangkan Visi Kota Berkelanjutan untuk menjadikan IKN sebagai kota yang layak huni dan dicintai, dengan perencanaan yang matang dan ekosistem yang lengkap,” jelasnya.

“IKN dirancang untuk menjadi kota pertama di Indonesia dengan perangkat keberlanjutan yang komprehensif, guna memberikan international confidence dan pembangunan yang berdampak positif,”pungkasnya. (*)

Reporter: Nahda

Editor: Zuhrie