Foto: Peserta pelatihan Wifepreneur Menuju Digitalisasi UMKM

TANJUNG REDEB- Dalam menguatkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Berau, PT BUMA Lati dan BUMA Bindungan-Suaran menggelar pelatihan planogram wifeprenure, Kamis (16/11/2023) di ruang pertemuan Kejari Berau.

Program ini ditujukan untuk membekali istri karyawan dengan beragam keterampilan usaha rumah tangga, dan UMKM. Total pesertanya, sebanyak 40 orang dengan 20 peserta berasal dari Berau. Dua puluh peserta yang lain adalah anggota Wifepreneur nasional yang hadir secara daring.

Kegiatan terbaru dari program ini adalah pelatihan pengenalan planogram bertema “Wifepreneur Menuju Digitalisasi UMKM. Adapun pemateri pengenalan planogram adalah Novita Lubis. Ia merupakan Koordinator UMKM Planogram, PT Banu Kreatif Indonesia, yang bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif RI.

Dalam pelatihan itu, juga dihadiri Pemkab Berau yakni, Asisten I Setkab Berau, Diskoperindag, Kajari Berau, dan sejumlah manajemen PT BUMA.

Wakil Direktur Utama PT Bukit Makmur Mandiri Utama, Nanang Rizal Achyar mengatakan, Pelatihan ini merupakan rangkaian dari program Wifepreneur BUMA yang dimulai sejak 2021.

Ia menguraikan, bahwa program Wifepreneur sebelumnya telah mengadakan tiga batch pelatihan. Setiap batch tersebut, terdiri dari 13 lokakarya dan 26 sesi yang diikuti puluhan pelaku usaha maupun UMKM di Berau dan nasional.

Lokakarya tersebut mencakup pengelolaan produk, desain logo, kemasan, dan pemantauan penjualan. Dia juga mengatakan, para peserta program yakni para istri karyawan, yang telah memiliki usaha di bidang kuliner, konfeksi, hingga mode.

“Outputnya, peserta dapat mengembangkan usaha melalui teknologi digital. Dan program ini memang bertujuan agar keluarga karyawan BUMA memiliki alternatif pendapatan,” katanya.

Dia juga menambahkan, BUMA terus mendukung program Wifepreneur. Satu di antara langkah konkretnya adalah BUMA membantu legalitas komunitas Wifepreneur dengan mendirikan badan hukum bagi UMKM tersebut. Saat ini, sudah 18 UMKM anggota Wifepreneur yang memiliki legalitas di Berau.

“Tujuannya untuk memudahkan kegiatan komunitas sehingga tidak bergantung dengan BUMA ke depannya,” katanya.

Sementara itu, Asisten I Setkab Berau, Hendratno mewakili Bupati Berau Sri Juniarsih, juga mengatakan, pelatihan diharapkan menjadi pintu yang membukakan peluang dan kesempatan, bagi kaum perempuan. Utamanya di Kabupaten Berau.

Apalagi, sektor UMKM dan ekonomi kreatif saat ini, sebagai salah satu sektor yang kini juga mendapatkan perhatian besar dari pemerintah daerah.

“Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan akses untuk pelatihan maupun dukungan. Terutama kepada ibu-ibu yang telah maupun baru akan merintis usaha,” katanya.

Pemkab Berau kata dia, juga terus mendorong peran dari jajaran Diskoperindag, DPPKBP3A, Dekranasda, LSM, dan seluruh lembaga pemberdayaan perempuan, agar bersama-sama menciptakan lingkungan yang inklusif untuk perempuan berusaha.

Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada Project Manager Jobsite LAT manajemen PT. BUMA atas berserta seluruh jajaran manajemennya, atas terselenggaranya kegiatan ini.

“Saya berharap, kegiatan ini dapat terus terlaksana secara berkelanjutan sekaligus menginspirasi bagi perusahaan lainnya untuk melakukan hal yang sama,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Industri, Diskoperindag Berau, Mega Hadiaty mengatakan, turut mengapresiasi pelatihan yang diinisiasi BUMA tersebut.

“Sangat bagus, dan sangat membantu peningkatan UMKM,” katanya.

Menurutnya, pelatihan planogram wifepreneur PT BUMA ini, merupakan kegiatan yang sekiranya dapat mendorong peningkatan visualisasi produk supaya lebih menarik.

Namun diharapkannya, pelatihan tersebut, tidak hanya dikhususkan kepada wifeprenur saja, tetapi juga diberikan kepada pelaku UMKM lainnya.

“Agar mereka juga dapat peluang yang sama, dan mendapat ilmu yang sama juga, dalam memasarkan hasil UMKM mereka juga,” katanya.

Dia juga menilai, PT BUMA sejauh ini, juga cukup memberikan kontribusi bagi oengembangan UMKM di Berau. Salah satunya melalui kegiatan pelatihan ini.

“Harapannya kedepan, BUMA juga dapat menginisiasi pelatihan serupa untuk meningkstkan SDM bagi para pelaku usaha UMKM lokal lainnya. Agar produk mereka dapat bersaing,” jelasnya.

Kajari Berau, Hari Wibowo juga mengatakan senada. Dia menyampaikan, melalui pelatihan itu, bisa menjadikan produk UMKM yang dihasilkan para istri karyawan BUMA, dapat tumbuh berkembang. Sehingga menjadi kekuaran ekonomi baru dalam rumah tangga.

“Semoga dapat mendorong UMKM di Kabupaten Berau tumbuh dan maju serta berdaya saing,” pungkasnya. (/ADV)