Foto: Jasad AS saat berada di kamar jenazah RSUD Abdul Rivai

SAMBLIUNG – Seprang Pria berinisial AS (32) warga Kecamatan Tabalar, ditemukan gantung diri di Perumahan Saodah Blok F13 yang menjadi rumah singgahnya, di Kecamatan Sambaliung pada Senin (21/02/2022) siang sekira pukul 12.30 WITA. Diketahui, AS berprofesi sebagai supir travel, dan kerap beristirahat di perumahan tersebut.

Namun dia juga diketahui, merupakan terduga pelaku pemerkosaan seorang mahasiswi yang saat itu diantarnya dari Tabalar menuju Tanjung Redeb, pada Jumat (18/2/2022) lalu.

Kapolres Berau, AKBP Anggoro Wicaksono melalui Kasatreskrim Polres Berau, AKP Ferry Putra Samoedra menjelaskan, sebelum ditemukan meninggal, dari keterangan saksi, AS pulang ke rumah singgah itu untuk beristirahat dan makan siang.

“Sebelum meninggalkan rumah itu pada Senin (21/2/2022) pagi, saksi melihat AS berbaring di ruang tengah. Namun, saat kembali dan membuka pintu yang saat itu tidak terkunci, saksi menemukan AS tergantung dengan kondisi meninggal dunia. Dia juga sebelumnya, akan diamankan petugas,” ungkapnya.

Lanjut dikatakan Ferry, AS diperkirakan nekat gantung diri Senin pagi sekira pukul 09.00  Wita atau 10.00 WITA. Belum diketahui penyebab pasti alasan penyebab AS mengakhiri hidupnya dengan cara tidak wajar. 

Namun, diperoleh Informasi bahwa, AS sempat viral ketika ada pemberitaan di media sosial, yang memposting foto dirinya, dan menyatakan bahwa AS merupakan pelaku pemerkosa seorang mahasiswi, dan sedang dalam pencarian.

“Dugaan sementara, AS ini nekat melakukan gantung diri, mungkin karena depresi tentang permasalahan yang dialaminya,” katanya.

Untuk memastikan, AS meninggal dunia karena bunuh diri, aparat kepolisian juga melakukan visum kepada di RSUD Abdul Rivai.

“Dari hasil visum tidak ada tanda kekerasan yang dialami AS. Jadi dia dinyatakan gantung diri dengan tali,” jelasnya.

Sementara untuk kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan AS, laporannya sudah masuk ke Polsek Tabalar. Dan menetapkan AS, sudah menjadi target pencarian alam sedang dalam pencarian untuk dimintai keterangan. 

Adapun kronologis pemerkosaan bermula, ketika AS sedang mengantar beberapa penumpang, salah satunya diduga sebagai korban, dari Kecamatan Tabalar menuju Tanjung Redeb. Sebelum menurunkan korban, AS terlebih dahulu menurunkan penumpang lainnya.

“Jadi setelah mengantar seluruh penumpang kecuali korban, AS beralasan ingin mengambil paket di Kecamatan Sambaliung,” terangnya.

Saat tiba di TKP pemerkosaan, korban menumpang buang air kecil, dan masuk kedalam rumah tersebut. Namun, ketika korban hendak keluar rumah, ternyata pintunya sudah dikunci oleh AS. Tidak berpikir panjang, AS langsung melancarkan aksinya. Korban juga sempat diancam agar tidak mengadukan tindakannya kepada orang lain, termasuk aparat kepolisian.

“Rumah itu sepi. Makanya, AS bisa melakukan aksinya kepada korban,” ujarnya.

Usai beraksi, AS kemudian mengantar korban ke mess pelajar di kawasan Jalan Haji Isa, Tanjung Redeb, kemudian langsung menuju Samarinda menggunakan travel berbeda. Terungkapnya aksi AS, setelah korban melaporkannya kepada orang tuanya, pada Minggu (20/2/2022).

“Merasa tidak terima, keluarga korban ini melapor ke Polsek Tabalar. Namun, ketika AS hendak dijemput petugas, dia sudah meninggal gantung diri,” pungkasnya.