Foto: Andre Alan Kaligis menunjukan bukti traksi oleh rekan rekanya kepada akun penipu yang mengatasnamakan dirinya. 

TANJUNG REDEB – Belasan konsumen jual beli handphone bekas, menjadi korban penipuan oleh oknum yang mengatasnamakan diri sebagai Andre Alan Kaligis. Diketahui, Andre sebagai salah satu penyalur HP bekas brand mahal di Bumi Batiwakkal.

Kepada Berau Terkini, Andre menerangkan pelaku melancarkan penipuan itu dengan melakukan penawaran handphone jenis Samsung hingga iPhone dengan harga miring. Bahkan, pelaku menawarkan pola kerjasama langsung dengan sistem bagi hasil.

“Jadi dia menawarkan sistem tanam modal. Setiap modal yang dikasih akan dapat keuntungan 25 persen,” katanya, Jumat (25/8/2023).

Tak hanya menjual hp, menurut pengakuan Andre, penipu tersebut juga pernah menggunakan namanya untuk meminjam uang ke kerabat terdekatnya. Alasannya beragam, namun paling sering digunakan untuk kebutuhan pribadi.

“Pelaku ini minjam uang juga, dengan menghubungi kerabat saya,” ucap dia.

Andre menceritakan, penipuan tersebut baru terdeteksi sejak tiga hari belakangan ini terhitung mulai Selasa (22/8/2023) lalu. Hal ini bermula saat pelanggannya mengkonfirmasi dirinya ketika dihubungi oleh kontak baru yang menggunakan aplikasi WhatsApp Bisnis.

Pelanggan dia mengaku, mendapat tawaran jual beli HP bekas yang keuntungannya bakal dibagi dua dari nomor baru yang mengatasnamakan dirinya.

Ketika tawaran bisnis itu diiyakan oleh calon korban, pelaku kemudian mengirim rekening namun bukan atas nama Andre Alan Kaligis. Hal inipun menjadi kecurigaan rekannya yang kemudian menghubungi dirinya ke nomor pribadi yang memang asli miliknya.

“Saat saya dihubungi itu, tegas saya katakan jangan dikirim, itu penipu. WA ku satu aja,” ucap dia menceritakan awal mula terungkapnya kasus penipuan tersebut.

Tak cukup satu orang, di hari berikutnya secara tiba tiba ada korban lain yang menghubungi istrinya. Saat itu korban menanyakan mengapa HP yang ia beli seharga Rp12,5 juta tak kunjung tiba. Padahal kata dia pembayaran telah lunas dilakukan.

Lagi-lagi Andrepun menjelaskan jika nomor yang menghubungi dan rekening bertransaksi bukan miliknya, namun itu ulah penipu yang mengatasnamakan dirinya.

Saat ini, dari penulusuran Andre, akibat ulah penipu itu kerugian yang dialami para korban jika total secara keseluruhan mencapai Rp 200 juta lebih.

“Itu uangnya sudah dibawa oleh penipu itu, korban merugi belasan juta,” kata dia.

Pelaku yang menghubungi para calon korban, dipastikan merupakan orang yang sama. Namun memiliki rekening dengan nama pemilik yang berbeda-beda. Sejauh ini, tercatat pelaku aktif menggunakan 5 rekening dengan jenis bank yang berbeda pula.

“Paling banyak pelaku mengambil uang korban melalui aplikasi dana,” beber dia.

Dirinya mengaku telah menelusuri kontak pelaku melalui relasi yang dimiliki, namun saat ini sudah tak terlacak lagi. Terakhir, terlacak lokasinya berada di Samarinda.

Dari kejadian tersebut, dirinya merasa dirugikan lantaran merasa kehilangan kepercayaan oleh para pelanggan yang kerap mengambil unit handphone dari dirinya. Selain itu, belasan korban pun mengalami kerugian hingga puluhan juta, saat ini menginginkan pelaku diadili melalui jalur hukum yang berlaku.

“Pelaku sudah merusak citra saya ke pelanggan yang dirugikan, dia harus bayar lunas itu melalui proses hukum,” ucap dia.

Dirinya menyatakan telah mengajukan pelaporan ke Polres Berau atas kejadian tersebut. Ia berharap pelaku dapat segera diproses dan mengembalikan dana tersebut kepada seluruh korban.

Dirinya juga berpesan agar para calon pelanggannya untuk mengecek benar-benar identitas penjual sebelum melakukan transaksi, agar tak ada lagi jatuh korban baru di kemudian hari.

“Saya tetap jualan, ini usaha yang saya tekuni selain menjadi karyawan perusahaan,” pesan dia. (*)

Reporter: Sulaiman