TANJUNG REDEB – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Talisayan, Kabupaten Berau menjadi sorotan dalam gelaran Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Talisayan. Sebab, saat ini rumah sakit plat merah tersebut dianggap tidak representatif dalam pelayanan prima di kawasan pesisir.

Dalam catatan Bupati Berau, Sri Juniarsih, kepada Dinas Kesehatan (Diskes) Berau, menyatakan pengembangan rumah sakit tersebut menjadi agenda wajib yang segera dilaksanakan tahun ini.

Sebab, RSUD Talisayan, merupakan rumah sakit terdekat yang dapat diakses oleh publik dalam waktu singkat. Bahkan satu-satunya yang dapat melayani 5 Kecamatan terdekat di pesisir.

“Sektor kesehatan ini menjadi bagian dari suksesi program prioritas pemerintah. Tahun ini, tahapannya harus segera dilaksanakan,” ujar Sri, di Pendopo Kecamatan Talisayan, Selasa (20/2/2024).

Meski belum termasuk dalam agenda alokasi anggaran pada tahun ini, Bupati Sri, mendorong kepada dinas terkait agar segera merampungkan perencanaan dengan catatan masuk dalam skala prioritas pemerintah daerah.

“Saya minta diskes untuk serius dalam agenda ini. Ini jadi agenda wajib yang harus segera dijawab untuk masyarakat,” tekannya.

Selain kebutuhan peningkatan sarana dan prasarana penunjang di rumah sakit, tenaga kesehatan dan medis pun menjadi salah satu agenda yang mesti dilakukan ke depan.

Pada tahun ini, jelasnya, pemerintah daerah bakal melangsungkan pengangkatan status tenaga honorer ataupun PTT untuk menjadi tenaga kontrak pemerintah daerah alias PPPK.

“Ini bagian dari komitmen untuk menjamin ketersediaan layanan medis di kawasan pesisir Berau,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Diskes Berau, Yayuk Yuliarti, menyatakan pada tahun ini pihaknya akan mencoba untuk merampungkan master plan pembangunan dengan bantuan dinas yang linear untuk perencanaan pembangunan.

Ditegaskan, program tersebut akan sangat sulit bila terpenuhi langsung pada tahun ini, namun tidak menutup kemungkinan akan dapat rampung, bila dikerjakan dengan mekanisme tahun jamak.

“Kami harus rampungkan dulu agenda master plannya,” katanya.

Soal pengangkatan tenaga medis, menurutnya, hal tersebut menjadi kabar baik untuk dunia kesehatan di Berau.

Sebab, sejauh ini memang masih banyak tenaga honor non pemerintahan yang bertugas di bidang administrasi di rumah sakit daerah hingga puskesmas.

Hanya saja, secara teknis pengangkatan tersebut masuk dalam agenda BKPSDM Berau dengan merujuk peraturan menteri dan perundangan yang berlaku.

“Tentu kami akan selalu berkonsultasi dengan kementerian dalam hal pengangkatan tenaga kesehatan non pegawai,” tandas Yayuk Yuliarti. (*)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h