TANJUNG REDEB – Geliat kunjungan wisata di musim libur panjang lebaran Idulfitri tahun ini menunjukkan tren positif di destinasi wisata Air Panas Asin Pemapak, Biatan Bapinang, Biatan.

Kunjungan meningkat drastis pada hari ketiga lebaran, 2 April 2025. Kunjungannya mencapai 1.313 orang dalam sehari.

Kenaikan sebesar 200 pengunjung bila dibandingkan dengan puncak kunjungan saat libur lebaran tahun lalu, yang hanya mencapai sekitar 1.151 kunjungan dalam sehari.

Saat dikonfirmasi, Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir, mengatakan tren liburan saat ini tak hanya memberikan dampak kunjungan untuk destinasi wisata bahari saja.

Namun, destinasi dengan konsep ekowisata kini menjadi pilihan bagi warga saat libur panjang.

“Ini trennya sudah semakin bagus,” kata Ilyas, Rabu (9/4/2025).

Lebih detil, kunjungan wisatawan ke Pemapak pada hari lebaran 31 Maret lalu, mencapai 253 orang. Kemudian naik sampai 500 persen pada esoknya, mencapai 1.191 orang.

Pada 3 April, Pemapak masih dikunjungi ribuan orang, dengan nilai kunjungan mencapai 1.059 orang. Kemudian menurun pada 4 April, mencapai 754 orang saja.

Pada 5 April, kunjungan meningkat kembali, mencapai 1.038 orang dalam sehari. Pada puncak sepekan libur lebaran, kunjungan tercatat hanya mencapai 819 orang saja.

Secara akumulasi, tingkat kunjungan mencapai 6.427 orang. Naik sebesar 76,28 persen bila dibandingkan total kunjungan pada tahun lalu.

Namun, dari total kunjungan tersebut mayoritas pengunjung merupakan wisatawan nusantara alias wisnus. Sementara belum ada Wisatawan Mancanegara yang melipir ke destinasi tersebut.

“Alhamdulillah orang sudah semakin mengenal Pemapak,” kata Ilyas.

Peningkatan ini disebut sesuai dengan prediksi Disbudpar Berau pada tahun lalu. Mengingat keseriusan kampung dan pemerintah untuk melengkapi sarana dan prasarana di Pemapak.

“Semoga kunjungan ini selalu konsisten,” harap dia.

Disampaikan, saat ini pemerintah tidak menjadikan pemandian air panas sebagai destinasi yang menargetkan jumlah kunjungan, karena merupakan destinasi wisata dengan  minat khusus.

Ke depan, destinasi wisata tersebut akan diterapkan pembatasan jumlah kunjungan, untuk memastikan setiap wisatawan berkunjung dapat menikmati semua fasilitas dengan nyaman.

“Itu dijadikan quality tourism. Banyak yang berkunjung untuk berobat dan berendam air panas. Karena memang baik untuk pengobatan,” terang Ilyas. (*)