Foto : Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy

TANJUNG REDEB – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebutkan bahwa Berau sudah seharunya memiliki rumah sakit yang ebih representatif. Saat ini RSUD dr Abdul Rivai masih berstatus tipe B. Muhadjir menyarankan pembangunan tipe B  dengan layanan dan fasilitas yang lebih baik lagi.

Menko PMK melakukan sejumlah agenda di Kabupaten Berau. salah satunya meninjau rumah sakit dr Abdul Rivai di jalan Pulau Panjang, didampingi wakil Bupati Berau, Gamalis.

Ia melihat sejumlah fasilitas pendukung yang ada. Ia menilai, bahwa dengan jumlah penduduk,geografis Berau serta pertimbangan layanan kesehatan yang lebih baik lagi, agar Berau segera membngun rumah sakit baru yang lebih besar.

Sebab selain fasilitas dan layanan yang masih terbatas dengan status tipe C, lahan yang ada juga dinilai terlalu sempit. Sehingga pengembangan rumah sakit dinilai sulit dilakukan.

“Sayang sekali jika Berau dengan potensi sebesar ini, masih hanya memiliki RSUD dengan tipe C,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga menyoroti masalah kesehatan lain yang ada di Berau yakni masalah stunting. Seperti masih ada 11 bayi yang lahir dengan bobot tidak mencapai 1 kilogram, melainkan hanya 750 gram. Hal ini menjadi masalah serius yang harus ditangani oleh Pemkab, terutama agar permasalah ini tidak terulang kembali.

“Kita perlu khawatir, jika tidak ditangani, bisa saja menyebabkan permasalahan stunting. Stunting sendiri tidak bisa diabaikan dan harus mendapatkan banyak perhatian khusus,” tegasnya.

Ia pun meminta permasalahan pernikahan muda, dan banyaknya kelahiran di bawah umur juga mendapatkan perhatian. Sebab, sangat besar pengaruhnya bagi kesehatan ibu.

“Banyaknya pasangan ibu yang melahirkan dibawah umur ini juga harus segera ditindak, karena problem lain sangat bisa berpengaruh,” tutupnya. (*)

Editor: RJ Palupi