Foto ist: Menkeu Sri Mulayni kala mengikuti Sri Mulyani Indrawati menghadiri World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss

JAKARTA,-Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menghadiri World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss dalam beberapa hari terakhir ini. Dia tiba di Swiss pada Minggu, 14 Januari 2024. Baca Juga : Soal Isu Sri Mulyani dan Basuki Mundur dari Jabatan Menteri, Zulhas Bilang Begini Namun, di tengah lawatannya itu, Sri Mulyani diisukan siap mundur dari Kabinet Presiden Jokowi oleh Ekonom Indef Faisal Basri.

Mundurnya Sri Mulyani disebut Faisal karena kecewa pada Pemerintahan Jokowi. Sri Mulyani lewat Instagramnya kerap membagikan momen saat dirinya menghadiri WEF di Swiss. Pada kesempatan itu, Sri membagikan momen dia bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO) Youtube, Neal Mohan.

“Siapa tidak kenal @youtube? Layanan berbagi video yang sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan kita. Sebuah sarana berbagi informasi yang begitu mudah diakses oleh siapapun dan kapanpun,” ujar Sri Mulyani lewat Instagramnya @smindrawati dikutip Kamis, 18 Januari 2024.

Sri Mulyani mengatakan, di tengah dinginnya udara di Davos, keduanya berbincang hangat mengenai creators economy atau ekonomi yang diciptakan dan digerakkan oleh para kreator konten di platform ini. “Popularitas Youtube telah menciptakan begitu banyak lapangan pekerjaan baru, tidak hanya bagi para pembuat konten, namun juga bagi orang-orang yang mendukung mereka,” jelasnya.

Sri Mulyani juga membagikan, kegiatan terakhirnya di Davos. Dari informasi yang diterima, Sri Mulyani akan tiba di Indonesia besok Jumat, 19 Januari 2024.

“Menutup rangkaian agenda saya di Davos Klosters, saya bicara mengenai kawasan tempat tinggal kita, Asia Tenggara di @worldeconomicforum. Saya mendiskusikan tentang bagaimana membangun integrasi regional @asean melalui perekonomian digital,” jelasnya.

Sri Mulyani bicara mengenai, ekonomi digital yang sudah tidak asing bagi Indonesia. Bahkan menjadi salah satu pilar keketuaan ASEAN Indonesia, konsisten juga dengan Presidensi Indonesia pada G20 di tahun 2022 lalu.
“Daya ungkit ekonomi dapat diciptakan melalui digitalisasi karena ASEAN memiliki populasi lebih dari 640 juta jiwa, lebih dari setengahnya berusia di bawah 30 tahun mereka semakin melek digital,” ujarnya. (VIVA.COM/ZUH)