Foto: Bupati Berau saat menyerahkan penghargaan kepada Yuliana Pandadi atas pengabdianya sebagai guru di pedalaman Kelay

TANJUNG REDEB, – Kata pengabdi layak disematkan kepada Yuliana pandadi. Guru honorer yang sudah mengabdi selama 17 tahun di pedalam Kelay, tepatnya kampung Long Sului. Atas jasanya tersebut, Bupati Berau Sri Juniarsih berikan sejumlah apresiasi termasuk bantuan dana sebesar Rp 20 Juta.

Untuk diketahui, Yuliana Pandadi mendapatkan penghargaan sebagai perempuan yang berjasa dan berprestasi di Kabupaten/Kota Kalimantan Timur.

Sri Juniarsih mengatakan, bahwa tidak semua orang atau tenaga pendidik mampu bertahan dan mengabdi pada wilayah pedalam yang minim akses seperti di Long Sului, seperti yang ditunjukan Yuliana.

Tidak sebentar, melainkan selama 17 tahun. Bupati mengaku tahu persis kondisi akses menuju Long Sului.

“Bahkan itu sebenarnya tidak seberapa ya, tapi ini kan bentuk apresiasi untuk sudah bekerja keras mengajar anak-anak di daerah yang masih sangat jauh dengan kecamatan kota,” bebernya.

Ia mengaku bahwa sampai saat ini memang masih sangat sulit untuk mendapatkan tenaga pendidik. Apalagi besar harapan Sri Juniarsih agar Berau memiliki SDM yang mumpuni.

Menanggapi hal tersebut, Ia kemungkinan besar akan melihat data dan jumlah pengajar yang akan disediakan oleh Dinas Pendidikan, untuk mengetahui beberapa kekurangan dan jumlah ideal yang seharusnya.

“Saya akan koordinasi kembali dengan Dinas Pendidikan, karena memang dapat laporan kalau pendidik di Long Sului itu hanya 4 dan satu saja yang PNS ya. Nanti kita akan lihat kondisi sekolah, dan berapa keperluan,” tegasnya.

Walaupun diakui Sri Juniarsih, mencari tenaga pendidik untuk mengabdi ke daerah jauh, tentu bukan hal mudah, dan masih menjadi PR besar bagi Pemkab Berau, hal ini juga sama saja dengan kesulitan mencari tenaga kesehatan.

Apalagi, adanya wacana untuk penghapusan status tenaga honorer dari pusat. Menurut Sri, jika itu terjadi, tentu Berau akan kesulitan untuk mencari tenaga pendidik. Sebab, kuota CPNS maupun P3K tidak begitu banyak, dan persaingan untuk mendapatkan kuota tentu sangat sulit.

“Saya rasa, Berau masih sangat perlu tenaga pendidik terlepas dari statusnya apa. Karena itu saya tegaskan kepada banyak pengajar, dengan melihat ibu Yuliana, itu bisa sangat menjadi motivasi,” tutupnya. (*)

Editor: Rengkuh