TANJUNG REDEB – May Day di Bumi Batiwakkal tahun ini sangat berbeda. Hari raya kaum buruh yang biasanya di ruang terbuka di bawah panas terik matahari, kali ini diperingati di ruang penuh pendingin ruangan.

Tak ada sorak sorai dan segala atribut protes, tak ada pula dengungan pengeras suara. Tapi semua pemangku kepentingan duduk bersama, dialog langsung menuntut kebijakan.

Suasana itu yang nampak dari gelaran May Day di Covention Hall SM Tower, pada Kamis (1/5/2025).

Peringatan hari buruh internasional setiap 1 Mei, digelar dengan lebih dialogis. Buruh, pengusaha, hingga pemerintah dan aparatur negara duduk bersama memecahkan solusi terbaik untuk kesejahteraan buruh di Berau.

Setidaknya ada 7 serikat buruh yang tergabung dalam forum tersebut. Di antaranya, Federasi Hukatan KSBSI, FKUI KSBSI, FPE KSBSI, SP KEP KSBSI, SBSI 92, FSBSI K-SBSI dan FBI Berau. Serikat yang diklaim memiliki basis masa yang cukup banyak di Berau.

Terdapat 7 tuntutan buruh yang disampaikan dalam gelaran May Day kali ini, di antaranya;

  1. ⁠Perlindungan dan kepastian buruh, untuk segera disahkan RUU Ketenagakerjaan yang baru sebagaimana putusan Mahkamah Konstitusi.
  2. Hapuskan outsourcing dan kontrak kerja yang berkepanjangan bagi buru, berlakukan kerja dengan masa percobaan selama 3 bulan.
  3. ⁠Berikan jaminan kesehatan bagi buruh dan keluarganya.
  4. ⁠⁠Berikan upah layak bagi buruh
  5. ⁠Pembentuan satgas PHK di Berau
  6. Pengawasan terhadap Perda Nomor 8/2018 tentang perlindungan tenaga kerja lolak dan Perbup 51/2019.
  7. Perubahan iklim dan transisi yang adil bagi buruh

Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana May Day 2025, Daud Yusuf, mengatakan dalam gelaran Mayday pada tahun ini sengaja digelar dalam bentuk dialog antar pemangku kebijakan. Dengan harapan aspirasi kaum buruh dapat didengarkan dengan baik oleh pemerintah dan pengusaha.

“Ini lebih elegan dan ekslusif, semoga ada kesepakatan terbaik lahir dari dialog ini,” kata Daud.

Pola penyampaian aspirasi seperti ini pun diklaim perdana dilakukan selama Bumi Batiwakkal berdiri. Sebab, pada tahun-tahun sebelumnya antara buruh, pemerintah dan pengusaha tak pernah duduk bersama untuk membahas kesejahteraan buruh.

“Ini perdana, menjadi catatan baik dalam menyampaikan aspirasi buruh,” kata dia.

Dirinya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Polres Berau, Disnakertrans Berau, Pemkab Berau, DPRD Berau, perusahaan dan BPJS Ketenagakerjaan yang telah memberikan dukungan dan pendampingan hingga proses dialog tersebut terjadi.

“Ini peran penting semua stakeholder, terima kasih untuk itu,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Berau, Hasbi, mengatakan pihaknya memberikan apresiasi atas kesediaan para buruh untuk berdialog langsung dengan para pengusaha. Pun peran aktif Polres Berau yang telah mengawal proses perencanaan kegiatan tersebut sejak awal.

Agenda yang dapat mewujudkan mimpi pemerintah untuk mendudukkan bersama dalam satu forum, antara pemilik usaha di Berau dan para buruh.

“Terimakasih atas upaya memepertemukan semua pihak yang berkepentingan di tempat ini,” kata dia.

Meneruskan sambutan bupati, Kepala Disnakertrans Berau, Zulkifli Azhari, menyampaikan apresiasi atas niat baik para buruh di Berau untuk memperbaiki pola komunikasi dalam menyampaikan aspirasi di muka publik.

Menurutnya, metode penyampaian aspirasi tersebut dapat dilakukan secara berkelanjutan agar pemenuhan kebutuhan semua pihak dapat diselesaikan dengan cara berdialog.

“Ini baik untuk menjaga kondusifitas daerah,” tuturnya.

Merujuk pada tema nasional, ‘Mayday is Colaboration Day’ yang memberikan semangat saling menjaga komunikasi di lintas sektor. Agar semua kepentingan buruh dan pengusaha dapat dijalankan dengan kebijakan yang dilakukan pemerintah.

“Semoga ini selalu konsisten,” harapnya.

Dia menyampaikan pula, pada tahun ini pemerintah akan memulai pembangunan Balai Latihan Kerja alias BLK. Bakal dijadikan jawaban atas kebutuhan tingginya pengangguran di Bumi Batiwakkal dewasa ini.

“Tahun ini BLK mulai dibangun,” tutupnya.

Selain dialog, acara tersebut juga dibalut dengan kegiatan sosial. Seperti pemberian santunan bagi pengurus pesantren dan yayasan di Berau, hingga menggelar donor darah yang dimotori PMI Berau.

Sebagai informasi, dalam waktu yang bersamaan para buruh di Berau juga melakukan aksi demonstrasi di Kantor Bupati Berau dan melakukan long march menuju kantor Disnakertrans Berau, Jalan Murjani I, pada pukul 9.00 Wita pagi tadi. (*)