Foto : Instagram Green Nirvana Resort

TANJUNG REDEB-Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan membangun pusat stok terumbu karang atau coral stock center (CSC) di Maratua. Pulau ini memang sudah sejak lama dikenal kaya akan terumbu karang.

Kepala Dinas Perikanan Berau, Tenteram Rahayu, menyebut terpilihnya Maratua sebagai pusat stok terumbu karang dikarenakan Maratua masuk segitiga karang dunia. Ekosistem terumbu karang memang salah satu potensi laut Pulau Maratua.

Survei pada 2003 mencatat 206 spesies terumbu karang terdapat di pulau terluar Kaltim itu. Sebagian besar jenis fringing reefs yang ditemukan di seluruh wilayah tubiran pulau.

Berdasarkan pembagian zona, terumbu karang di Pulau Maratua terhampar di zona reef flat dan zona reef edge atau reef slope. Rerata terumbu karang di zona reef edge dalam kondisi baik dengan tingkat penutupan terumbu karang (life coral) 61 persen dengan komposisi hard coral 55 persen dan soft coral 6 persen.

Terumbu karang tumbuh bagus di zona reef flat dan reef slope mencapai kedalaman 17 meter. Di ukuran koloni karang sekitar reef flat, rata-rata berdiameter 20 sentimeter dan letaknya relatif rapat satu dengan yang lain.

Akan tetapi, terumbu karang di Pulau Maratua juga mengalami tekanan dari beberapa aktivitas manusia. Seperti aktivitas transportasi laut dan kegiatan destructive fishing yang mungkin dilakukan masyarakat.

Hal itu terjadi terutama di zona reef flat dam zona reef slope. Di zona reef slope, jenis lifeform karang yang umum adalah jenis massive, sub massive, karang meja, dan karang bercabang.

“Terumbu karang ini berbeda dalam ukuran koloni yang besar, terutama lifeform karang massive dan sub massive. Jenis ini relatif tahan terhadap gangguan fisik,” ujarnya, Selasa, 15 Juni 2021.

Dalam sebaran karang di zona reef flat, penutupan karang rata-rata sekira 29,39 persen dengan kalkulasi penutupan karang keras 22,89 persen. Sedangkan penutupan karang lunak sebesar 6,5 persen.

“Berdasarkan penutupan karang ini, kondisi terumbu karang di zona reef flat Pulau Maratua dapat dikategorikan kondisi sedang,” ungkapnya.

Program budi daya karang hias di Maratua pun tengah dikemukakan. Agenda pengkajian pun bakal dilakukan. “Kami sedang melakukan penjajakan,” tuturnya. (*/Cld)

Editor: Bobby Lolowang