Foto: Petugas bersihkan sampah di bibir pantai di Kampung Teluk Harapan. 

TANJUNG REDEB – Keindahan Pulau Maratua tak lepas dari kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan sekitaran bibir pantai dan lingkungan tempat tinggal. Kesadaran masyarakat pulau tersebut yang mendorong penyelenggara Maratua Jazz tahun ini, untuk serius dalam membersihkan sampah wisatawan.

Seperti yang digelar pagi tadi, Jumat (25/11/2023) pagi, para petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan alias DLHK menyisir sepanjangan pantai Teluk Harapan.

Memungut ratusan kilo sampah kayu, batok kelapa, batang pohon hingga plastik minuman dan makanan yang terhambur sejak malam gelaran pembukaan Maratua Jazz, pada Jumat (24/11/2023) malam.

Komitmen menjaga kebersihan lingkungan itu, menjadi tanggung jawab yang disadari oleh penyelenggara Maratua Jazz. Juriansyah, mengatakan, pihaknya telah bekerjasama dengan pihak DLHK Berau dan pemerintah kampung untuk mengeksekusi sampah yang ditimbulkan akibat gelaran Maratua Jazz.

“Kami sudah koordinasikan. Dan kami pasti tanggung jawab soal sampah,” kata Rian sapaan dia.

Bukan itu saja, dirinya juga telah menyiapkan kantung sampah alias trashbag hitam di sekitaran lokasi konser. Selain itu, ada pula tong sampah yang disiapkan di sepanjang jalan menuju lokasi acara.

Demi mengurangi produksi sampah plastik, para penonton pun dihimbau untuk tidak membawa sampah plastik ke area acara. Dapat menggantinya dengan menggunakan botol air minum isi ulang alias tumblr.

“Kami juga sudah siapkan trashbag dan ada tong sampah yang disediakan oleh kampung,” ucapnya.

Setelah momen hari puncak Maratua Jazz pada Sabtu (26/11/2023), pihaknya bakal melakukan aksi bersih-bersih pantai bersama warga dan pengunjung Maratua. Sebagai kampanye gerakan hijau di destinasi wisata.

“Nanti kami bersih-bersih pantai juga setelah event ini selesai. Pengunjung kami mohon untuk tidak buang sampah ke laut,” ucap dia.

Selain itu, pihaknya juga turut mengkampanyekan kelestarian biota laut Hiu Putih yang hidup di sekitaran laut Maratua. Itu pula jadi alasan logo hiu putih dipasang sejajar dengan nama Maratua Jazz.

“Itu jadi salah satu biota laut yang dilindungi,” pesan dia.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Berau Ilyas Natsir, turut memberikan pesan kepada wisatawan yang berkunjung ke Maratua agar tak membuang sampah secara sembarangan.

Sebab, salah satu penilaian dalam panji pariwisata salah satunya yakni kebersihan destinasi.

“Itu perlu kita pertahankan agar dapat gelar panji-panji Pariwisata,” pesan dia. (*)

Reporter: Sulaiman