TANJUNG REDEB – Lagi, pemadaman listrik bergilir meneror warga “Bumi Batiwakkal”. Setidaknya, hampir sepekan belakangan ini warga di 4 kecamatan mengalami pemadaman selama 4 jam hingga lebih. Terkait pemadaman, Bupati Kabupaten Berau, Sri Juniarsih, menjelaskan padahal batubara full untuk PLN.

Kondisi ini menjadi polemik sendiri di masyarakat. Sebab, para petinggi di PT PLN UP3 Berau, telah melayangkan komitmen tidak adanya pemadaman bergilir lantaran Berau saat ini telah memiliki daya sebanyak 41 Mega Watt (MW). Surplus daya sampai 6 MW dari beban puncak 26 MW.

Diberitakan sebelumnya, pihak PT PLN UP3 Berau, mengungkap pemadaman bergilir ini dilakukan dalam upaya perbaikan kerusakan 3 item di 2 pembangkit di Berau yang saat ini masih dalam masa pemulihan.

Kondisi itu mendapat sorotan Bupati Berau, Sri Juniarsih, yang agaknya sudah semakin gerah dengan kinerja perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut di “Bumi Batiwakkal”.

Umi Sri – sapaan Bupati menyampaikan, pemerintah telah berulang kali memberikan peringatan kepada PLN, namun hasilnya belum berubah alias masih sama.

Padahal diyakini, kebutuhan bahan bakar untuk pembangkit di Berau tidak pernah kosong. Bahkan, stok batubara di Berau melimpah. Dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan di sejumlah pembangkit listrik.

“Batubara itu full diberikan kepada PLN,” kata Umi Sri, saat ditemui awak media, Kamis (31/5/2024).

Diakui, sudah memberikan peringatan kepada PLN untuk kembali serius dalam mengentaskan masalah krisis listrik di Berau. Bila daya yang saat ini disebut surplus, seharusnya pelanggan tidak mendapatkan pemadaman.

“Saya sudah kasih peringatan,” tegas Bupati Sri.

Umi Sri menyampaikan, seluruh pelanggan PLN di Berau terdampak dari pemadaman bergilir ini. Bahkan, rumah jabatan yang dihuni pun mendapat jatah giliran pemadaman.

“Saya juga kena pemadaman,” ungkap orang nomor wahid di Berau itu. (*)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h