TANJUNG REDEB –  Berdasarkan data dari Dinas Pertanian, Hortikultura, dan Peternakan (DPHP) Berau, tahun 2023 Kabupaten Berau memproduksi jagung sebanyak 8.876.38 ton dengan luas 1.873 hektare. Dari produksi itu, Samarinda dan Balikpapan bergantung pada Berau.

Kepala DPHP Berau, Junaidi, mengatakan kontribusi produksi jagung Berau untuk Kaltim nyaris mencapai 70 persen.

Hal tersebut membuat Kabupaten Berau menjadi produsen jagung tertinggi di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim).

Daerah yang menerima suplai jagung terbanyak dari Berau tidak saja Kota Balikpapan dan Samarinda. Selain Kaltim, Surabaya juga menerima suplai jagung dari “Bumi Batiwakkal” ini.

“Suplai kita paling banyak ke Balikpapan sama Samarinda. Ada juga Surabaya, tapi tidak banyak yang dikirim kesana,” jelas Junaidi, Senin (12/2/2024).

Komoditas jagung terbesar di Kabupaten Berau berada di Kecamatan Talisayan dan Kecamatan Biatan.

Daerah lainnya hanya menjadi pendukung seperti, Kecamatan Gunung Tabur, Kecamatan Segah, dan Kecamatan Teluk Bayur.

Junaidi merincikan, produksi jagung di 11 kecamatan tahun 2023 sebagai berikut : Kecamatan Kelay memproduksi 67,6 ton dari 5 kelompok tani dengan luas lahan 15 hektare.

Kecamatan Talisayan 4.972,5 ton dari 66 kelompok tani dengan luas lahan 1.029,5 hektare. Kecamatan Tabalar 439,5 ton dari 28 kelompok tani dengan luas lahan 91 hektare.

Kecamatan Sambaliung 729,3 ton dari 44 kelompok tani dengan luas lahan 151 hektare. Kecamatan Bidukbiduk 24,2 ton dengan luas lahan 5 hektare.

Kemudian, Kecamatan Gunung Tabur 456,4 ton dari 23 kelompok tani dengan luas lahan 94,5 hektare. Kecamatan Segah 100 ton dari 16 kelompok tani dengan luas lahan 20,7 hektare. Kecamatan Teluk Bayur 368 ton dari 1 kelompok tani dengan luas lahan 76,3 hektare.

Kecamatan Batu Putih 748,7 ton dari 25 kelompok tani dengan luas lahan 155 hektare, dan Kecamatan Biatan 1.521,5 ton dari 44 kelompok tani dengan luas lahan 315 hektare.

Adapun 3 Kecamatan yang tidak memproduksi jagung, yakni Kecamatan Tanjung Redeb, Kecamatan Pulau Derawan dan Kecamatan Maratua.

Untuk memajukan komuditas jagung di wilayah Kabupaten Berau, pihaknya memberi bantuan bibit jagung dan bantuan pupuk serta penyuluhan-penyuluhan bagi kelompok tani.

“Tahun ini belum tahu kapan kita mendapatkan bantuan. Banyak sumbernya, ada bantuan dari APBD dan ada juga yang dari provinsi,” terangnya.

Pihaknya akan terus mendorong produksi jagung di “Bumi Batiwakkal”, guna mempertahankan lahan yang masih tersedia.

“Kita terus berikan pendampingan bagi petani, agar mereka tidak baralih fungsi ke tanaman sawit semua,” tandasnya (*)

Reporter : Dini Diva Aprilia

Editor : s4h