TANJUNG REDEB-Selain fokus peningkatan sumber daya manusia, kepemimpinan Sri Juniarsih sebagai bupati Berau juga memprioritaskan sektor pertanian. Mendukung serapan pasar terhadap produk beras lokal, Pemkab Berau mewajibkan masyarakat, khususnya aparatur sipil negara (ASN) mengonsumsi beras lokal.

“Saya berharap ASN bisa menjadi pelaku utama dalam penyerapan beras petani lokal di Berau. Memang harus bertahap. Jika belum bisa keseluruhan ASN di 13 kecamatan, minimal ASN di Tanjung Redeb,” ungkapnya, Rabu, 16 Juni 2021.

Dorongan mengonsumsi beras lokal tak lepas dari rendahnya serapan warga Berau terhadap pertanian lokal. Padahal, setiap tahun pemerintah daerah berupaya memperluas sawah kering maupun sawah basah untuk meningkatkan produksi beras lokal.

Sayangnya, upaya tersebut tidak dibarengi serapan dari warga Berau. Para petani Berau pun sulit bertahan. Aktivitas menanam padi nantinya ujung-ujungnya hanya untuk konsumsi pribadi. “Secara Pribadi kami di rumah sudah menjadi konsumen tetap beras lokal Berau,” ucap Sri.

Dari sisi kualitas, beras lokal diklaim tidak kalah dengan beras luar daerah. Meskipun diakui, beras lokal Berau kalah dari segi warna. Menurut Sri, hal itu hanya karena persoalan teknologi pengolahan. Sedangkan dari sisi kualitas alami, beras maupun bibit lokal masih bisa bersaing.

“Saya pastikan beras lokal kita tanpa pengawet. Bahkan, berdasarkan informasi gabungan kelompok tani (gapoktan), beras kemasan 5 kilogram maupun 10 kilogram mampu bertahan hingga tiga bulan tanpa pengawet,” katanya.

Membantu menekan biaya petani, setiap tahun Pemkab Berau juga menurunkan subsidi transportasi pengangkutan. Mengambil rute dari daerah produksi ke wilayah distribusi, termasuk Tanjung Redeb. Hal tersebut dimaksudkan mengurangi beban petani yang juga dihadapkan kebutuhan benih, pupuk, obat-obatan, hingga biaya produksi yang tinggi tidak selalu berimbang dengan harga beli. Padahal, pasokan beras lokal juga membantu ketahanan pangan daerah.

“Ini yang melatarbelakangi pemerintah meringankan biaya. Misalnya dari Dinas Pertanian membantu pupuk, Dinas Pangan subsidi biaya transportasi dan sebagainya. Jadi, mari majukan petani dengan konsumsi beras lokal,” pungkasnya. (*)

Editor: Bobby Lalowang