TANJUNG REDEB – PT Berau Coal kembali diganjar penghargaan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau atas partisipasi aktifnya dalam membantu mengintervensi angka stunting di “Bumi Batiwakkal”.

Penghargaan yang diberikan langsung Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Berau, Gamalis itu, berlangsung dalam agenda Rembuk Stunting, di Ruang Rapat Sangalaki, Rabu (20/3/2024) lalu.

Kala itu, tampak hadir Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) diwakili Sekretaris BKKBN Kaltim, Al Khafid Hidayat.

Selain itu, Kepala OPD terkait, perwakilan manajemen PT Berau Coal serta tamu undangan yang terlibat dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting di Berau.

22i KOMITMEN PT BERAU 2

Kepada awak media, Ketua Tim TPPS yang juga Wakil Bupati Berau Gamalis, mengapresiasi keaktifan PT Berau Coal dalam melakukan percepatan penurunan stunting di wilayah Berau.

Gamalis meminta, sinergitas dan peran aktif untuk bergerak bersama dalam mencegah dan menurunkan stunting ini bisa terus dilaksanakan.

“Sebagai perpaduan menyatukan semua sumber daya yang ada mulai dari tahap perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi,” ujarnya.

Ke depan, Pemkab Berau bakal banyak menggantungkan harapan atas partisipasi perusahaan dalam program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) yang sejauh ini aktif dilakukan PT Berau Coal.

Program itu, menurutnya, bila dapat dijalankan secara konsisten akan berdampak baik bagi perbaikan gizi anak di Berau.

“Program jemput bola ini baik, tentu tim sangat terbantu dengan pola itu,” katanya.

Gamalis menyebut, berbagai program dari pihak ketiga sangat berpengaruh terhadap penanganan dan penurunan stunting di Kabupaten Berau.

Gamalis berharap kerja sama tahun lalu berhasil menurunkan angka stunting. Karena angka stunting di Berau tahun 2023 belum dirilis oleh Survei Kesehatan Indonesia (SKI).

“Terlebih program PT Berau Coal sangat menyentuh masyarakat, karena langsung jemput bola ke kampung-kampung di lingkar tambangnya,” tuturnya.

Menyambung itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Berau, Rabiatul Islamiah, turut mengapresiasi atas keaktifan PT Berau Coal dalam memastikan programnya yang sampai langsung ke masyarakat.

Ke depan, diharapkan perusahaan juga aktif dalam memberikan hasil pemberian bantuan secara berkala dengan pemerintah.

Data tersebut akan diselaraskan pemerintah sebagai ukuran dalam mengambil tindakan lebih lanjut dalam program penurunan stunting tersebut.

“Keselarasan data ini yang juga menjadi kunci agar program dapat tepat sasaran ke penerima bantuan,” harapnya.

Sementara itu, General Manager Operation Support & Relations PT Berau Coal, Cahyo Andrianto, menuturkan perusahaan berkomitmen terhadap penanganan dan penurunan stunting di Kabupaten Berau.

Sejak 2023 lalu pihaknya telah melaksanakan berbagai program, terutama yang sifatnya gerakan terpadu.

Mulai dari proses hulu, sejak ibu hamil, pelatihan tenaga penyuluh, hingga soal sanitasi yang erat kaitannya dengan Open Defecation Free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan.

Ditambah lagi terjun ke beberapa kampung di lingkar tambang untuk program pemberian makanan tambahan (PMT) kepada anak-anak stunting.

“Saya pikir komitmen PT Berau Coal sudah jelas untuk penanganan stunting. Gerakan terpadu yang kita jalankan sudah sesuai dengan saran dari Pemkab Berau,” katanya.

Untuk sasarannya sendiri, pihaknya memilih kampung yang berada di luar lokus yang telah ditentukan, karena dinilai sebagai strategi perusahaan dalam konteks pemerataan.

Pihaknya coba melihat dengan pandangan lain, bahwa hal itu akan sama-sama efektif untuk penanganan stunting.

“Kami mencoba menyasar kampung di luar lokus, agar mereka juga mendapat penanganan stunting,” terangnya. (*/ADV)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h