TANJUNG REDEB-Aktivitas penggalian batu bara dan pematangan lahan yang berlangsung di Jalan Cut Nyak Dien, Kelurahan Rinding Kecamatan Teluk Bayur diklaim seorang warga sekitar berakibat rumah retak akibat getaran alat berat yang beroperasi.

Namun, klaim rumah retak akibat alat berat yang beroperasi di belakang rumahnya saat ini dibantah oleh pemilik lahan Amiruddin. Menurutnya, persoalan keretakan rumah itu akibat pematangan lahan sebelumnya yang dilakukan sejak 4 tahun lalu.

“Itu awalnya dikerjakan di rumah beliau. Berdasarkan penilaian pribadi saya, itu disebabkan adanya aktivitas 4 tahun lalu itu. Kalau sekarang, jaraknya jauh, sekira 50 meter, kemungkinan besarnya begitu,” ujarnya kepada Berau Terkini, Senin, 23 Agustus 2021.

Sebelum dilaksanakan pematangan lahan dan penggalian batu bara itu, pihaknya telah menyampaikan dan pemilik rumah yang berada di dekat lokasi telah diundang di rumah RT 07. Namun dalam rapat itu, pihaknya selalu selalu membenturkan kegiatan itu dengan keretakan di rumahnya.

“Awalnya itu dari pematangan lahan, diawali dari tempat beliau. Kalau dulu 4 tahun lalu dia tidak mematangkan lahan, otomatis sisi sini masih hutan. Dan tidak mungkin kami mau,” katanya.

“Begitu lari ke tempat saya, beliau malah membuat berita seperti itu,” tambahnya.

Amiruddin juga mengaku, sebelum kegiatan pematangan lahan itu berjalan, tetangganya itu sempat menyepakati hal ini. Dia juga sempat menekankan soal perizinan saat rapat dengan RT dan warga.

Tapi ujung-ujungnya, dia justru menyebut mau tanggung jawab dan melakukan pembelian rumahnya seharga Rp 2-3 miliar, ia meminta waktu satu Minggu untuk meninggalkan rumah tersebut. Tapi ada juga, kalimat yang terucap lain.

“Meminta pihak perusahaan boleh memberikan kompensasi lain senilai kendaraan roda empat jenis Avanza bekas,” sebutnya.

Sementara itu, ketua RT 07 saat di konfirmasi mengaku, sejauh ini kontraktor pematangan lahan milik Amiruddin cukup berkontribusi kepada RT. Dimulai saat Lebaran dengan memberikan tunjangan hari raya (THR) kepada 110 warga di RT 07.

Tak cukup sampai disitu, bantuan kembali diberikan untuk pembuatan bendera dan umbul-umbul, perbaikan surau, pemasangan PDAM di pemakaman dan pemberian uang tunai untuk kas RT 7

“Terakhir uang Rp 500 ribu buat acara anak-anak special HUT RI,” tutupnya. (*)

Editor: Bobby Lalowang