KUTAI TIMUR – Pelabuhan Kenyamukan yang berada di Kecamatan Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur Tengah digarap melalui 3 anggaran diantaranya CSR PT KPC, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kutim dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN).
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Joni memastikan, keberadaan Pelabuhan Kenyamukan akan memberikan banyak keuntungan untuk kabupaten ini. Bahkan kawasan itu berpotensi menjadi pusat pertumbuhan perekonomian.
“Sehingga bisa berdampak terhadap turunnya harga bahan pokok (bapok). Kan ongkos pengiriman barang menjadi lebih dekat,” sebutnya.
Hal itu berbeda dengan kondisi sekarang. Barang yang datang dari Pulau Jawa dan lainnya turun di Balikpapan atau Samarinda lebih dulu, kemudian dibawa ke Kutim melalui jalur darat.
“Tentu memakan banyak waktu dan biaya,” ungkapnya.
Hal itu yang mendasari jajaran legislatif kabupaten ini, kompak mendorong Pemkab Kutim melakukan percepatan penuntasan pembangunannya. Termasuk melengkapi semua fasilitas yang dibutuhkan, agar lebih memaksimalkan pengoperasiannya.
“Semua ini tidak hanya akan memberikan keuntungan kepada daerah. Masyarakat juga akan menerima manfaatnya. Kan sudah saya sampaikan, akan memengaruhi harga bahan pokok. Karena pendistribusiannya menjadi lebih mudah,” paparnya.
Apalagi, kata dia, pelabuhan itu ditarget beroperasi 2024 mendatang. Sejauh ini, beberapa pekerjaan telah dilaksanakan di sana. Termasuk pembangunan jalan pendekat yang dikerjakan melalui dana CSR Rp 19 miliar lebih.
“Yang jelas kalau dioperasikan (Pelabuhan Kenyamukan), akan memengaruhi roda perekonomian. Menjadi daya dukung untuk menjalankan mode transportasi laut, yang dapat memberikan pelayanan terhadap angkutan orang dan barang,” jelasnya.
Apalagi selama ini jalur darat menjadi akses satu-satunya mode transportasi yang digunakan. Dia pun optimis dampak positif secara bertahap akan diterima kabupaten ini.
“Makanya harus dipercepat penyelesaiannya,” tegasnya.