TANJUNG REDEB –  Mendorong percepatan realisasi program pengambangan pertanian di Bumi Batiwakkal. Bupati Berau, Sri Juniarsih bertemu langsung Wakil Menteri Pertanian RI, Harvick Hasnul Qolbi, di Jakarta, Selasa (22/6) kemarin. dihadapan Wamentan, Bupati memaparkan potensi dan sumber daya pertanian di Bumi Batiwakkal dengan harapan mendapat suport dan dukungan melalui program di Kementerian Pertanian.

Apalagi, potensi pertanian di Kabupaten Berau sangat besar dan tersebar diseluruh kecamatan. Berbagai program telah ditetapkan untuk terus mengembangkan sektor pertanian sesuai dengan potensi lahan yang ada. Diantaranya padi dan jagung. Bahkan produksi jagung Berau telah menjadi penopang utama produksi jagung di Kalimantan Timur.

“Kita memiliki empat komoditi unggulan, padi, jagung, bawang merah dan cabe. Kita mendorong dua komoditi utama seperti padi dan jagung dapat terus dikembangkan,” ungkap bupati Berau Sri Juniarasih,Selasa (22/6).

Pengembangan pertanian, khususnya padi dikatakan bupati, masih membutuhkan dukungan infrastruktur baik irigasi maupun jalan usaha tani. Beberapa kawasan sentra padi, mulai Tabalar, Biatan, Sambaliung dan Gunung Tabur masih membutuhkan dukungan peningkatan sarana prasarana produksi pertanian.

Mengingat pertanian Berau juga mendukung Kalimantan Timur yang tengah bersiap menjadi Ibu Kota Negara (IKN) baru.

“Kita mengusulkan untuk terus mendapat dukungan pemerintah pusat, khususnya kementerian pertanian, agar sektor pertanian ini dapat terus dikembangkan karena sektor ini menjadi bagian dari visi misi pembangunan Kabupaten Berau,” ungkapnya.

Berau yang menjadi sentra pengembangan jagung di Kaltim, disampaikan Sri Juniarsih telah mendapat dukungan serius dari pemerintah pusat maupun provinsi Kaltim. Namun untuk terus mempertahankan dan meningkatkan capaian produksi jagung, bupati perempuan pertama di Bumi Batiwakkal ini berharap adanya dukungan program hilirasasi.

Sehingga, tidak hanya berhenti pada panen dan pemasaran dalam bentuk biji jagung, akan tetapi sudah bisa menghasilkan produk turunan, seperti pakan ternak maupun produksi lain berbahan baku jagung. Sehingga petani memiliki kepastian pasar yang mudah diakses. Melalui program kemitraan petani dengan pabrik pengolah diharapkan akan memberikan kemudahan kepada petani.

“Kami berharap ada hilirisasi dari produksi jagung ini di Berau, tentunya petani kita juga harus berkomitmen produksi jagung secara kontinyu,” jelasnya.

Kata Bupati, Wamentan, Harvick Hasnul Qolbi menyambut baik dan mengapresiasi apa yang telah dilakukan jajaran Pemkab Berau dalam mendorong pengembangan pertanian. Usulan program Berau akan menjadi perhatian serius Kementan yang tentunya ditindaklanjuti dengan penyampaian secara lengkap dan akan ditindaklanjuti dengan tim kecil Kementerian Pertanian bersama Pemkab Berau terkait pengembangan program yang telah ditetapkan.

Keseriusan Pemkab Berau ini diharapkan Wamentan dapat terus memacu kemajuan pertanian. Terutamanya dalam program yang menciptakan minat pertanian bagi kaum milenail. Pasalnya keterlibatan generais milenail pada pertanian penting untuk keberlanjutan program pengembangan. “Saat ini sektor pertanian mayoritas dikerjakan para orangtua bahkan yang lanjut usia. Sehingga dengan berbagai program termasuk pola kemitraan diharapkan menjadi minat bagi kaum milenial terjun didunia pertanian,” pungkasnya.(*)