TANJUNG REDEB-Satu per satu kampung di Berau mulai mengelola potensi alamnya menjadi pendapatan asli kampung. Salah satunya Kampung Dumaring, Kecamatan Talisayan. Memanfaatkan hutan kampung dan sungai yang ada di kampung tersebut, Dumaring kini mampu memperoleh pendapatan asli kampung hingga 50 juta setiap bulan.

Dikatakan Kepala Kampung Dumaring, Salehudin, memanfaatkan hutan kampung seluas 5.083 hektar, kini Kampung Dumaring bersama sejumlah pihak menatap masa depan kampung untuk menjadi kampung wisata. Bahkan ini sudah berjalan sejak Juli 2020 kemarin.

“Ini merupakan program membangun sumber daya manusia dan ekonomi. Tujuannya membangun dan menjaga hutan desa dengan melibatkan masyarakat lewat pariwisata dan budaya. Maka terbentuklah wisata taman Sungai Dumaring,” ujarnya, Selasa, 6 Juli 2021.

Menyeriusi pengembangan wisata taman Sungai Dumaring, pemerintah kampung telah bekerja sama dengan pendamping wisata dari Jogjakarta. Ada dua pendamping sengaja didatangkan membantu pengembangan wisata di Kampung Dumaring.

Yang pertama fokus pada pendampingan pengemasan produk UMKM warga. Mengingat banyak sekali hasil UMKM warga yang memiliki nilai jual sebagai oleh-oleh khas Dumaring. Seperti madu kelulut, tanaman hias, gula aren, gula semut, keripik ubi dan pisang, serta obat tradisional.

“Sementara ada juga pendamping yang konsen pada konsep pengembangan wisata. Dia yang akan mengarahkan konsep wisatanya seperti apa, sasarannya siapa dan sebagainya,” bebernya.

Hasilnya, meskipun dalam kondisi Covid-19 dan pembatasan kunjungan wisatawan hanya 25 persen dari kapasitas yang ada. total pendapatan asli kampung yang diperoleh dari penjualan tiket setiap bulan dirata-ratakan mencapai Rp 50 juta.

“Semua 100 persen dikelola kelompok masyarakat,” sebutnya.

Melalui pertemuan dengan wakil Bupati Gamalis, Pemerintah Kampung Dumaring berharap mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah bukan hanya sarana dan prasarana tetapi juga pengenalan objek wisata ini kepada masyarakat luas.

“Kami punya misi ingin menjadikan Berau kabupaten wisata di Kaltim. Jadi perlu ada dukungan pemerintah juga di dalamnya. Apalagi kami tengah mengusulkan untuk menjadi desa wisata ke Disbudpar Berau,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Gamalis mengapresiasi atas upaya yang dilakukan Kampung Dumaring, dalam rangka meningkatkan ekonomi warga yang berkelanjutan melalui pengelolaan hutan desa menjadi pariwisata.

Harapnya, apa yang dilakukan Kampung Dumaring ini bisa memotivasi kampung lain untuk melakukan perubahan yang sama. Sehingga cita-cita menjadikan Berau sebagai kabupaten wisata Kaltim bisa terwujud.

“Apa-apa yang menjadi harapan kampung Dumaring kepada pemerintah daerah akan kami coba fasilitasi. Termasuk segera menetapkan Kampung Dumaring sebagai desa wisata,” tutupnya. (*)

Editor: Bobby Lalowang